Laporkan Masalah

Matinya Common Pool Resources di Kota Yogyakarta (Studi Kasus: Masyarakat Kampung Penumping dengan Hotel THE 1O1)

HERNINA TRI PURNA HAPSARI, Dr. Cornelis Lay, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis air sebagai sumber daya publik yang dikelola demi kepentingan bersama. Permasalahan yang dikemukakan pada artikel adalah meningkatnya kebutuhan air dan adanya penurunan kapasitas sumber daya air yang menjadikannya langka, sehingga air diperebutkan. Air digunakan sebagai sumber daya publik yang mempunyai manfaat tinggi namun sulit dimiliki, sehingga diperebutkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Artikel ini berusaha untuk memahami dan menjelaskan peran negara di dalam mengelola sumber daya publik yang terbatas. Pengelolaan sumber daya air dalam artikel ini dianalisa dengan menggunakan konsep CPR (common pool resources). Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di Kampung Penumping, Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, PDAM Kota Yogyakarta, serta Hotel THE 1O1. Fokus artikel ialah adanya kompetitor yang mendefinisikan air secara berbeda-beda dan menjelaskan tidak adanya pengelolaan terhadap air oleh pemegang otoritas publik yakni, Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai sumber daya milik bersama. Pengelolaan sumber air diserahkan secara kompetisi oleh pihak Hotel THE 1O1 dan masyarakat Kampung Penumping. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa air sebagai sumber daya milik bersama tidak diawasi dan tidak dikelola dengan baik dan adil oleh otoritas publik. Pemerintah Kota Yogya sebagai pemegang otoritas publik cenderung mengabaikan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara masyarakat dengan swasta.

This article aims to analyze the water as a public resource managed for the common interest. Issues raised in the article is the increased water demand and a decrease in the capacity of water resources makes it scarce, so that water grabs. Water is used as a public resource that have high benefits but difficult owned, so contested by the parties concerned. This article seeks to understand and explain the role of the state in managing public resources are limited. Management of water resources in this article are analyzed using the concept of CPR (common pool resources). This article uses qualitative method with case study approach. The research was conducted in Kampoong Penumping, Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, PDAM Kota Yogyakarta, serta Hotel THE 1O1. The focus of the article is the existence of competitors that defines water differently and explains the absence of water management by the public authorities, the Government of Yogyakarta as a shared resource. Management of water resources submitted in the competition by the hotel THE 1O1 and community Kampoong Penumping. Based on the data analysis we concluded that water as a shared resource is not monitored and is not managed properly and fairly by public authorities. Yogyakarta city government as a holder of public authorities tend to ignore the responsibility to resolve problems that occur between public and private.

Kata Kunci : kelangkaan air, pengelolaan air, common pool resources, peran Pemerintah Kota Yogyakarta, warga Kampung Penumping dan Hotel The 1O1.