Laporkan Masalah

Slacktivism dan Gerakan Sosial Digital (Studi Mengenai Partisipasi Digital dalam Penandatanganan Petisi Online Change.org)

FAIRUZ ANNISA HUSNA, Dra. Susi Daryanti, M.sc

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Seiring dengan berjalannya waktu gerakan sosial mengalami berbagai perubahan bentuk. Sampai pada era media baru seperti saat ini gerakan sosial pun dapat terwujud dalam bentuk yang baru yaitu bentuk gerakan sosial digital. Gerakan sosial digital dinilai cukup berhasil dalam memobilisasi masa dan menyebarkan isu atau kampanye sosial. Seperti apa yang dipaparkan oleh Piotr Sztompka bahwa Gerakan sosial merupakan suatu fenomena dalam modernitas yang disebabkan oleh rasa keterasingan yang memunculkan kerinduan terhadap suatu komunirtas, juga adanya keyakinan dari pelaku gerakan sosial bahwa perubahan sosial muncul dari aksi manusia. Bersamaan dengan munculnya model gerakan sosial digital, kemudian terbentuklah suatu model partisipasi gerakan sosial yang disebut slacktivism. Slacktivism sendiri merupakan istilah yang muncul bersamaan dengan maraknya kampanye sosial dalam bentuk digital yang memanfaatkan berbagai platform sosial media, berasal dari kata Slack yang berarti malas, dan Activism atau aktifitas. Slacktivism kemudian dapat diartikan sebagai aktifitas atau partisipasi sosial yang terwujud dalam aktifitas semu digital misal dengan like, retweet, atau penadatanganan petisi online. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh dari observasi dan wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive dari kelompok informan penginisiasi, penandatangan petisi, dan pengurus Change.org kemudian di analisis. Serta menggunakan uji kredibilitas ketekunan pengamatan dan triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaiman proses slacktivism dalam penadatanganan petisi online sebagai bentuk gerakan sosial digital. Fokus penelitian kepada petisi online Change.org dan berbagai pihak yang terlibat didalam petisi online Change.Org. Sebagai petisi online terbesar di dunia, Change.org dapat menjadi representasi dari gerakan sosial digital yang menggerakan masyakarakat berpartisipasi dengan slacktivism. Berbeda dengan platform gerakan sosial digital yang lain, Change.org hanya memerlukan tandatangan online yang bisa dilakukan dalam sekali klik untuk membantu suatu isu dan kampanye sosial dalam bentuk digital. Hingga sekarang, petisi online telah menjadi alternatif gerakan sosial yang cukup bisa diandalkan. Masyarakat yang menandatangani petisi ini untuk mendukung atau menolak suatu kebijakan, menyuarakan isu tertentu, menyerukan ajakan, dan lain-lain. Dari penelitian ini dapat diketahui mengenai proses slacktivism yang terjadi dalam penandatanganan petisi online Change.org. Slacktivism membuat seseorang merasa telah berbuat banyak dengan melalui partispasi digital. Dalam petisi online Change.Org, penandatangan yang menandatangani petisi merupakan orang yang merasa peduli terhadap suatu permasalahan atau isu tertentu kemudian merasa telah membantu dan berbuat sesuatu setelah menandatangani petisi. Melalui penelitian ini diketahui pula bahwa tandatangan petisi online tersebut memang berdampak pada permasalahan yang ada meski tidak secara langsung, sehingga slacktivism bukan sesuatu yang salah dan benar-benar bisa menjadi representasi dukungan seseoran apabila pengelolaan database pengguna diperbaiki agar lebih terlihat jelas dukungan yang dilakukan.

Over time the social movement underwent a variety of changes to the form. Until the era of new media such as the current social movement can manifest in the form of a new form of social movements. Digital social movements assessed quite successful in mobilizing and deploying time issue or social campaigns. Like what is presented by Piotr Sztompka that social movement is a phenomenon in the modernity that is caused by a sense of alienation which gave rise to the longing of a komunirtas, also there is a conviction of the perpetrator of a social movement that emerged from the social changes of human action. Along with the emergence of digital social movement model, then it is making a model of participation of the social movements called slacktivism. Slacktivism is the term that appears simultaneously with the rise of social campaigns in digital form that utilizes various social media platforms, derived from the word meaning lazy, Slack and Activism or activity. Slacktivism could then be defined as the activities or social participation embodied in pseudo digital activities, example with like, retweet, or penadatanganan online petition. This research is a kind of qualitative research. Data obtained from observation and interviews with informants from the purposive group selected by informant penginisiasi, signing petitions, and it sysop Change.org later in the analysis. As well as using a test of credibility for the endurance of observation and triangulation technique examination of the validity of the data. The purpose of this research is to know how the process of slacktivism in penadatanganan online petition as a form of social movements. The focus of the research to the online petition Change.org and the various parties involved in the online petition Change.Org. As the world's largest online petition, Change.org can be a representation of the social movement that moves the masyakarakat participated with slacktivism. In contrast to the social movements of the digital platform to another, Change.org requires only a signature online can be done in one click to help an issue and social campaigns in digital form. Until now, online petition has become an alternative social movements are quite reliable. The communities that signed a petition this to support or reject a given policy, voicing particular issues, calling for the invitation, and others. From this research it can be known about the process of slacktivism happens in signing the petition online Change.org. Slacktivism make someone feel has done much through the digital partispasi. In an online petition signer, Change.Org who signed a petition is one who feels concerned to a particular issue or issues then feel has helped and do anything after signing the petition. Through research it is known that the online petition signature does indeed have an impact on existing problems even though not directly, so instead of slacktivism something wrong and actually could be a representation of seseoran support in the management of database users was improved to make it more visible support is done

Kata Kunci : slacktivism, gerakan sosial, digital, partisipasi

  1. S1-2017-336642-abstract.pdf  
  2. S1-2017-336642-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-336642-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-336642-title.pdf