Laporkan Masalah

PERILAKU KONSUMSI KERANG KOMUNITAS PENGHUNI SITUS GUA HERE SOROT ENTAPA (HSE), PULAU KISAR, MALUKU BARAT DAYA

YUNI SUNIARTI , Dr. Mahirta, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Penelitian ini menjelaskan tentang perilaku konsumsi kerang oleh komunitas Situs Gua Here Sorot Entapa (HSE), Pulau Kisar, Maluku Barat Daya pada masa prasejarah. Perilaku konsumsi kerang yang dimaksud melingkupi teknik pemilihan, pengumpulan dan pengolahan yang dilakukan sebelum kerang dikonsumsi dan identifikasi asal dan habitat. Analisis dilakukan terhadap 2 himpunan cangkang kerang yaitu dari spit 16 (13.447-13.714 BP) yang mewakili masa Plestosen dan spit 4 (4.243-4.508 BP) yang mewakili masa hunian Holosen. Metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku konsumsi kerang pada masa prasejarah dilakukan dengan etnoarkeologi di Desa Halmin, Pulau Alor, NTT dan ekskavasi. Analisis yang dilakukan melingkupi perhitungan MNI, ukuran rata-rata jenis kerang, analisis kerusakan cangkang dan analisis tafonomi berdasarkan perhitungan NISP dilakukan untuk mengetahui cara pengolahan kerang. Perbandingan perilaku konsumsi pada kala Plestosen dan Holosen diketahui berdasarkan jumlah dan ukuran cangkang serta perubahan eksploitasi berdasarkan habitat kerang. Pada masa Plestosen jenis kerang yang dikonsumsi yaitu Turbinidae (148 individu), Haliotidae (131 individu), dan Chitonidae (145 individu). Pada umumnya masih juvenile dan kerang berhabitat di zona littoral. Berdasarkan analisis kerusakan cangkang kerang diketahui bahwa pengolahan yang dilakukan pada masa Plestosen yaitu dengan cara dibakar dan atau dimakan mentah, sedangkan pada masa Holosen, jenis kerang yang dikonsumsi yaitu Neritidae (40 individu) merupakan kerang juvenile yang berasal dari habitat di zona supralittoral. Pengolahan dilakukan dengan cara dibakar dan atau direbus karena sudah mengenal gerabah. Penyebab perbedaan eksploitasi kerang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berubah dan pemilihan sumber daya lain sebagai bahan konsumsi.

This study explain about consumption behavior among Here Sorot Entapa's occupants in prehistory that include how the shellfish were chosed, collected, and processed on Kisar Island, Southwest Maluku. The data source are two assemblages of mollusks shells; one from spit 16 (13.447-13.714 BP) representing Pleistocene occupation and the other from spit 4 (4.243 -4.508 BP) representing Holocene occupation. Method of data collected are etnoarchaeological in Halmin village, Alor, East Nusa Islands and excavation. Analyzing data conducted by the application of MNI counting, relative size of each shell specimens, fragmentation pattern and taphonomical analysis based on NISP count. Comparison of consumption behavior between both observed periods could be done by observing the number and size of shells and change in exploitation pattern by observing the habitat of the specimens. During the Pleistocene, the type of shells consumed are; Turbinidae (148 specimens), Haliotidae (131 specimens), and Chitonidae (145 specimens). Most specimens are juveniles and lives in littoral waters. Processing could done by analyzing fragmentation during the Pleistocene was done by roasting or by eating raw. During the Holocene the type consumed was Neritidae (40 specimens) also juvenile shells and found in supralittoral waters. Processing was done by roasting or boiling/poaching, as suggested by the existence of pottery remains. The change in exploitation pattern could be the result of changing environmental condition between the two periods, and the availability of other source of food for consumption.

Kata Kunci : Kerang (Shells), perilaku konsumsi (consumption habits), Gua Here Sorot Entapa (Here Sorot Entapa's cave)

  1. S1-2017-329076-abstract.pdf  
  2. S1-2017-329076-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-329076-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-329076-title.pdf