Laporkan Masalah

Model keseimbangan kerja-keluarga pada ibu bekerja

ARRI HANDAYANI, Prof.Dr.Tina Afiatin, M.Si.; Dr. MG Adiyanti, M.Si.; Fathul Himam, M.A.,M.A.,PhD.

2017 | Disertasi | S3 Psikologi

Fokus utama penelitian ini tentang keseimbangan kerja- keluarga pada ibu bekerja, yang bertujuan untuk 1). Menguji model teoritis yang menyatakan peran dukungan suami, orientasi peran gender, otonomi kerja, dan tahap perkembangan keluarga terhadap keseimbangan kerja-keluarga melalui komitmen peran sesuai dengan data empiris. 2). Mengetahui kontribusi dukungan suami, orientasi peran gender, otonomi kerja, tahap perkembangan keluarga, dan komitmen peran terhadap keseimbangan kerja-keluarga pada ibu bekerja. Responden penelitian ini berjumlah 312 orang ibu bekerja penuh waktu di kota Semarang, mempunyai anak pertama maksimal berusia enam tahun dan tinggal bersama keluarga inti. Data dianalis dengan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Model teoritik yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan didukung data empirilk dengan nilai chi square 83,132 ; p=0,076 (>0,05); RMSEA=0,029 (< 0,08) ; GFI=0,962 (>0,90) ; AGFI=0,939 (>0,80) ; CFI=0,952 (>0,90). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan suami, orientasi peran gender, otonomi kerja, dan tahap perkembangan keluarga berperan terhadap keseimbangan kerja keluarga melalui komitmen peran. 2). Dari lima variabel eksogen, variabel komitmen peran dan dukungan suami berkontribusi paling besar dalam mencapai keseimbangan kerja-keluarga, yaitu sebesar 0,348 dan 0,209. 3) Tahap perkembangan keluarga tidak berpengaruh terhadap komitmen peran maupun terhadap keseimbangan kerja-keluarga.

The main focus of this study was work-family balance among working mothers, which aimed to 1) test a theoretical model of the roles of husband's support, gender role orientation, job autonomy, and family life cycle to work-family balance through role commitment based on empirical data and to 2) know the contributions of husband�¢ï¿½ï¿½s support, gender role orientation, job autonomy, family life cycle, and role commitment to work-family balance in working mothers. The respondents were 312 full-time working mothers in Semarang City whose first children are not older than six years old and live with their nuclear families. The data were analyzed with Structural Equation Modelling (SEM). The results indicated that 1). The theoretical model proposed in this study was confirmed and supported by the empirical data with chi-square value of 83.132; p = .076 (>.05); RMSEA = .029 (<.08); GFI = .962 (> .90); AGFI = .939 (> .80); CFI = .952 (> .90). This indicates that husband�¢ï¿½ï¿½s support, gender role orientation, job autonomy, and family life cycle contribute to family-work balance through role commitment; 2). Of the five exogenous variables, variables of role commitment and husband;s support contributed most to the achievement of work-family balance, which values were .348 and .209, respectively. 3) Family life cycle did not have influence both on role commitment and work-family balance.

Kata Kunci : work-family balance, husband�¢ï¿½ï¿½s support, gender role orientation

  1. S3-2017-339369-abstract.pdf  
  2. S3-2017-339369-bibliography.pdf  
  3. S3-2017-339369-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2017-339369-title.pdf