Laporkan Masalah

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM INTEGRATED FARMING SYSTEM DI RPH NGLIRON BKPH NGLIRON KPH RANDUBLATUNG

LYA LUTFUNTIKA, Bowo Dwi Siswoko, S.Hut, MA

2017 | Skripsi | S1 MANAJEMEN HUTAN

Pemberdayaan masyarakat dalam implementasi program integrated farming system (IFS) merupakan upaya agar pelaksanaan program IFS dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar hutan, menciptakan ketahanan pangan, dan menjaga kelestarian hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program IFS di RPH Ngliron, kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait implementasi program IFS dan problematikanya, serta strategi pemberdayaan masyarakat demi keberhasilan implementasi program IFS di masa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan para informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT, yaitu dengan cara mengidentifikasi berbagai faktor (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) secara sistematis untuk merumuskan strategi. Implementasi program IFS di RPH Ngliron meliputi penanaman secara tumpangsari antara jati dengan jagung, jati dengan mpon-mpon, dan jati dengan temulawak. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam implementasi IFS di RPH Ngliron adalah pelatihan pebuatan pupuk organik dan antisipasi penyakit. Problematika yang dihadapi adalah tidak tumbuhnya bibit jagung, rendahnya harga penawaran hasil panen, dan berhentinya program-program IFS. Strategi pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan adalah memberikan edukasi kemasyarakat bahwa program IFS bersifat jangka panjang, memberikan pelatihan ketrampilan terkait pengolahan hasil pertanian, pemanfaatan bahan disekitar masyarakat, dan menjadikan LMDH sebagai lembaga yang menjadi payung untuk mewadahi aktivitas-aktivitas masyarakat dalam memberdayakan diri lewat program IFS

Community empowerment in implementation of integrated farming system (IFS) program is an effort to give economic benefit to community, create food security, and mantain sustainability of forest management. This study aimed to determine the existing implementation of IFS program in RPH Ngliron, the implementation activities of community forest empowerment in IFS program and its problems, and the strategies for succeeding community empowerment of IFS in the future. Case study method was used in this research. Data were collected by doing observation and interview with informants. Moreover, the data were analyzed by using SWOT analysis which identify many factors (strengths, weaknesses, opportunities and threats) systematically in order to formulate the strategies. Implementation of IFS program in RPH Ngliron include planting of teak intercropped with corns, teak with mpon-mpon, and teak with temulawak.. Community development activities undertaken in were training for processing organic fertilizers and provide information for anticipating plant diseases. Furthermore, problem of the program were the ungrowth of corn seeds, the low price offered for the crop yields, and cessation of IFS program. Community empowerment strategies that can be applied in the case study are addressing to educate the society that the IFS program is conducting in long term, providing training related to agro-processing skill improvement, the utilization of materials around the community, and establishing LMDH as the legal institution to accommodate society activities to empower themselves through IFS program.

Kata Kunci : integrated farming system, pemberdayaan masyarakat, hutan