Laporkan Masalah

APPLICATION OF LIVER TRANSPLANTATION SCORING SYSTEM FOR PREDICTION OF SURVIVAL OF BILIARY ATRESIA PATIENTS POST KASAI PROCEDURE IN DR. SARDJITO HOSPITAL

T ALLEN GUNAWAN, Dr. dr. Akhmad Makhmudi, Sp.B, Sp.BA; dr. Gunadi, Sp. BA, Ph.D

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Atresia Bilier (AB) adalah salah satu dari banyak penyakit bawaan, yang dicirikan dengan adanya halangan atau hambatan pada duktus bilier. Hambatan pada duktus bilier ini menyebabkan tingginya bilirubin dan bermanifestasi pada kekuningan (jaundice) yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Pengobatan awal pada penyakit atresia bilier adalah dengan operasi Kasai. Pada operasi Kasai, dokter bedah memotong duktus bilier yang terhambat dan membuat sambungan (anastomosis) langsung menuju usus halus. Meskipun demikian, luaran dari operasi Kasai tidak selalu memberikan hasil yang baik, sehingga transplantasi hati harus dilakukan untuk mengganti hati yang telah rusak. Ada beberapa variabel / parameter yang menyusun suatu sistem penilaian yang digunakan untuk menentukan pasien mana sesudah operasi Kasai yang masih membutuhkan transplantasi hati. Proporsi pasien atresia bilier sesudah operasi Kasai yang akhirnya meninggal karena tidak melakukan transplantasi hati tinggi, sehingga hal ini dirasa penting bagi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mempresentasikan beberapa indikator yang akan membantu dokter untuk membuat keputusan apakah perlu melakukan transplantasi hati atau tidak. Indikator itu disusun dalam sistem penilaian yang akan memprediksi luaran dari pasien atresia bilier sesudah operasi Kasai.

Biliary Atresia is one of the most congenital diseases, characterized by any obstruction or discontinuity of bile ducts. This obstruction of bile duct causes high bilirubin level, manifesting as jaundice that lasts more than 2 weeks. The initial therapy for biliary atresia is Kasai procedure. In Kasai procedure, surgeon cuts the blocked bile duct and makes anastomosis direct to intestine. Nevertheless, the outcome of Kasai procedure not always gives positive result, so that liver transplantation must be done to replace the previously damaged liver. There are such variable / parameter that arrange scoring system that used to determine which of patient post Kasai procedure need liver transplantation. The proportion of biliary atresia patient post Kasai procedure that finally died because of not doing liver transplantation is high. It’s necessary as researcher to do a research that head for presenting certain indicators that help the physician to make decision whether do liver transplantation or not. These indicators are arranged as scoring system form that would predict the outcome of BA patient post Kasai procedure.

Kata Kunci : Biliary atresia, Kasai procedure, liver transplantation, scoring system, survival.

  1. S1-2016-350635-abstract.pdf  
  2. S1-2016-350635-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-350635-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-350635-title.pdf