PENGARUH PENGGUNAAN GANDUM BEKAS PROSES PEMBUATAN AYAM GORENG UNTUK PAKAN TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

NURLAILY CANDRA P, Prof. Ir. Wihandoyo, MS., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gandum bekas pembuatan ayam goreng dalam pakan terhadap produksi telur burung puyuh. Gandum bekas ini diperoleh dari hasil sisa penepungan fried chicken yang dijemur dibawah sinar matahari kemudian digiling kembali. Penelitian ini menggunakan 192 ekor burung puyuh berumur 42 hari dibagi secara acak ke dalam tiga perlakuan. Setiap perlakuan membutuhkan 16 ekor dan dari masing-masing perlakuan di lakukan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1 tersusun dari 50% jagung, 45 % konsentrat dan 5% bekatul. Ransum P2 tersusun dari jagung 25%, gandum 25%, konsentrat 45%, dan bekatul 5%. Ransum P3 tersusun dari gandum 50%, konsentrat 45%, dan bekatul 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gandum afkir menghasilkan pengaruh yang nyata ( P<0,05) terhadap rata- rata berat telur dan rata-rata konversi ransum, sedangkan untuk rata-rata konsumsi ransum dan rata-rata produksi telur berpengaruh yang tidak nyata. Rata-rata berat telur dan konversi ransum untuk P1, P2 dan P3 adalah 9,46; 9,48;10,19 dan konversi ransum adalah 3,44; 3,20; dan 3,02. Rata-rata konsumsi ransum adalah 19,82; 19,78; 19,81 dan rata-rata produksi telur ( HDA %) adalah 62,65; 68,10 dan 65,11 untuk P1, P2, dan P3. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan gandum afkir dapat menggantikan jagung dalam ransum burung puyuh sampai level 50%.

The objective of this research was to determine the effect of utilization of used wheat by-product fried chicken in the diets on performance of laying quail. The used wheat by product were obtained from the fried chicken treatment, where the used wheat to take after flouring of chicken meat and then dried under sun. This study used 192 quail were randomly divided into three treatments groups with four replication and sixteen birds each. The treatments were P1 consist of 50% corn, concentrate 45% and rice bran 5%. P2 rations consist of corn 25%, wheat 25%, 45% concentrate and rice bran 5%. P3 rations consist of wheat 50%, 45% concentrate, and rice bran 5%. The results showed that the treatment had significant differences (P<0,05) on average egg weight and average feed conversion. Average feed consumption and average of egg production that had not significantly differences. The average of egg weight and feed conversion for the P1, P2 and P3 was 9.46; 9.48; 10.19 and feed conversion was 3.44; 3.20; and 3.02 respectively. The average feed consumption for the P1, P2 and P3 was 19.82; 19.78; 19.81 and an average production of eggs (HDA%) is 62.65; 68.10 and 65.11 respectively. It can be concluded that the wheat could be used to replace corn in laying quail diets up to 50%.

Kata Kunci : Burung puyuh, Gandum, Jagung, Produksi telur