PENGARUH PERBEDAAN LOKASI ASAL TANAMAN DAN BAHAN PENGEKSTRAK TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA DAN KOMPOSISI KIMIA MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

DIAN YUANITA WULANDARI, Rini Pujiarti, S.Hut., M.Agr., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Sifat fisiko-kimia dan komposisi kimia minyak nilam dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya lokasi asal tanaman dan bahan pengekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lokasi asal tanaman dan bahan pengekstrak terhadap sifat fisiko-kimia dan komposisi kimia minyak nilam yang dihasilkan. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi perkembangan kemajuan industri minyak nilam khususnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu lokasi asal tanaman dan bahan pengekstrak serta kontrol. Masing-masing faktor terdiri atas tiga aras dimana setiap aras terdiri atas tiga ulangan. Untuk pelaksanaan penelitian digunakan tanaman nilam yang berasal dari Kulon Progo dan Klaten. Bagian daun dan ranting selanjutnya diekstraksi dengan reflux-vacuum rotavapor menggunakan pelarut n-heksana, benzena, dan campuran n-heksana dan benzena serta didestilasi kukus sebagai kontrol. Minyak nilam selanjutnya dilakukan penghitungan rendemen, pengujian sifat fisiko-kimia meliputi bobot jenis, indeks bias, kelarutan dalam alkohol 90%, bilangan asam, bilangan ester serta analisis komposisi kimia dengan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). Hasil penelitian minyak nilam memberikan rendemen antara 2,44%- 2,96% dengan rendemen terbesar diperoleh dari lokasi Klaten dengan pengekstrak campuran n-heksana dan benzena. Fisiko-kimia minyak nilam yang dihasilkan memiliki nilai bobot jenis berkisar antara 0,719-0,876; indeks bias antara 1,497-1,502; kelarutan dalam alkohol antara 1:18-1:25, bilangan asam antara 2,17-2,28 dan bilangan ester antara 10,20-11,51. Minyak nilam dari Klaten dengan pengekstrak campuran nheksana dan benzena juga memberikan nilai fisiko-kimia dan komposisi kimia paling baik. Komponen kimia utama yang terkandung dalam minyak nilam yaitu patchouli alcohol dengan persentase tertinggi dimiliki oleh minyak nilam dari lokasi Kulon Progo dengan pengekstrak campuran n-heksana dan benzena sebesar 32,59%.

Physico-chemical properties and chemical composition of patchouli oil are influenced by various factors, including the plant site and solvents. The objective of this study aimed to give an overview the effect of different location of plant site and solvents on the physico-chemical properties and chemical composition of patchouli oil. This review also attempted to give useful information for the development of patchouli oil industrial process. A completely randomized design with two factors, namely the location of plant site and solvents, were used whereas each factor consists of three levels and three replications. The research used patchouli leaves were obtained from Kulon Progo and Klaten. The leaves and twigs subsequently extracted with reflux - vacuum rotary evaporator using n-hexane, benzene, and a mixture of n-hexane and benzene (1:1) while the steam distillation was used as a control. The experiment was done to analyze the yield of oil, physico-chemical properties (including the specific gravity, refractive index, solubility in 90% alcohol, acid number, ester number) and chemical composition analysis by GC - MS (Gas Chromatography - Mass Spectrometry). The results of the study provide patchouli oil yield of between 2,44% to 2,96% with the highest yield obtained from Klaten extracted by a mixture of nhexane and benzene. Based on the physico-chemical examination results the value of specific gravity between 0,719-0,876, refractive index between 1,497-1,502, solubility in 90% alcohol between 1:18-1:25, acid number between 2,17-2,28 and ester number between 10,20-11,51. Patchouli oil obtained from Klaten extracted by a mixture of n-hexane and benzene also provide optimum value of physico-chemical properties and chemical composition. The main chemical compound contained in patchouli oil is patchouli alcohol with the highest percentage was obtained by the patchouli oil from Kulon Progo (32,59%) extracted by a mixture of n-hexane and benzene.

Kata Kunci : bahan pengekstrak, lokasi, minyak nilam, fisiko-kimia, komposisi kimia;solvents, plant site, patchouli oil, the physico-chemical, chemical composition