Laporkan Masalah

ANALISIS HIDROLIKA FLUIDA LUMPUR PENGEBORAN PADA PENGEBORAN SUMUR AKASIA BAGUS-3 AREA CIREBON

DANY EZAH FAZWI, M. Agung Bramantya, S.T.,M.T.,M.Eng.,Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Sistem hidrolika lumpur pengeboran memiliki peranan yang penting dalam pengeboran. Proses perencanaan dan kontrol yang baik dapat mempercepat operasi pengeboran serta dapat menghemat biaya dan diharapkan proses pengeboran berjalan aman. Peranan utama sistem hidrolika lumpur pengeboran adalah untuk pembersihan lubang bor dengan mengangkat serbuk bor (cutting) sampai ke permukaan melalui anulus. Apabila serbuk bor (cutting) tidak diangkat dan mengendap, maka akan menyebabkan berbagai macam masalah pengeboran seperti penggerusan serbuk bor berulang kali oleh pahat (regriding), tersangkutnya serbuk bor pada sela-sela gigi pahat (bit balling), menyebabkan pipa terjepit (stuck pipe) yang memicu terjadinya semburan liar dan juga hidrolika pahat yang tidak optimum menjadi salah satu penyebab turunnya laju penembusan (ROP). Analisis perhitungan hidrolika dilakukan dengan menghitung aliran dalam pipa dan anulus. Hasil perhitungan kemudian disusun ke dalam grafik sehingga dapat diamati kecenderungannya. Setelah itu disajikan data pembanding berupa hasil simulasi dengan Ansys R15. Perbedaan dan keidentikan data dapat diamati untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan. Perhitungan hidrolika dilakukan terhadap tiga konsep hidrolika pada Hydraulic Horse Power (HHP), total tekanan fluida (P total), kecepatan aktual pipa (Va pipa) dan kecepatan aktual anulus (Va anulus) didapat hasil yang cukup optimal. Hasil perhitungan HHP sebesar 594,125 Hp, rugi total tekanan fluida sebesar 10266,27 kPa, Va pipa sebesar 3,445 m/s dan Va anulus sebesar 1,11 m/s. Laju alir dan tekanan pompa yang sedang digunakan mampu memenuhi kebutuhan tekanan sistem sirkulasi. Hasil analisa lifting capacity pada anulus menunjukan hasil yang baik, dimana harga cutting transport ratio (ft) diatas 90% dan cutting concrentation di anulus (Ca) dibawah 5% pada semua section yang menunjukkan serbuk bor yang dihasilkan dapat terangkat dengan baik kepermukaan.

Drilling mud hydraulics system has an important role during the drilling operation. Planning process and great control can make drilling operations faster and overall cost savings as well as the expected drilling process running safely. The primary role of the drilling mud hydraulics system is cleaning the drill hole by lifting cutting up to the surface through the anulus. If that cutting not be removed, it will cause all sorts of problems such as regrinding cutting by bit, cutting lodged between bit teeth (bit balling), can even lead pipe clenched (stuck pipe) that mainly cause of kick, and the hydraulics are also not the optimum cutting tool can also be one of the causes of the decline in the rate of penetration (ROP). Hydraulics analysis calculations performed with calculated flow in pie and anulus. The result ofcalculation then performed into chart, so the trendline can be analized. And than compared data from Ansys R15 is serve to analyze. The difference and equalize from data is analyze to make a conclussion. The results of the calculation of the three concepts bit hydraulics hydraulic horse power (HHP), fluid total pressure , actual velocity of pipe (Va pipe), and actual velocity of anulus (Va anulus) obtained result are optimal. Result calculated by 594,125 Hp of HHP, 10266,27 kPa of total fluid losses, 3,445 m/s of Va pipe and 1,11 m/s of Va anulus. Flow rate and pressure pump of the pump is being used able to meet circulating system pressure. Analysis of lifting capacity on the anulus shows good result, where price cutting transport ratio (ft) above 90% and cutting concentration on the anulus (Ca) below 5% on all ofsection, thatshows cutting can be lifted with either surface.

Kata Kunci : Hidrolika lumpur pengeboran, hidrolika anulus, kecepatan alir, kecepatan slip, kecepatan kritis ,laju alir dan kehilangan tekanan, Drilling mud hydraulics, hydraulics of anulus, flow velocity, critical velocity, slip velocity, flow rate and pressure loss