Laporkan Masalah

CONTESTATION FOR AUTHORITY: INTERNET AND ISLAM AMONG PANDALUNGAN KIAIS

FAZLUL RAHMAN, Dr. Siti Syamsiyatun; Dr. Jeanny Dhewayani

2017 | Disertasi | S3 INTER-RELIGIOUS STUDIES

Internet menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat Indonsesia masa kini. Sementara, sosok seorang kiai tidak dapat dipisahkan dari sejarah kehidupan sosial keberagamaan Indonesia hingga hari ini. Kedua fakta tersebut satu fenomena unik terkait eksistensi Internet di kalangan kiai dan implikasinya terhadap konstruksi otoritas keagamaan dalam konteks Islam Indonesia. Dengan menggunakan teori mediatisasi dan teori-teori mengenai otoritas (keagamaan) sebagai landasan berfikir, disertasi ini mengkaji permasalahan bagaimana otoritas agama dan para pemimpin agama dibentuk dan dirubah oleh media. Atau dalam perkataan lain, bagaimana mereka berubah sebagai sebuah realitas yang termediatisasikan? Berdasarkan data yang terkumpul melalui studi pustaka dan riset lapangan di salah satu komunitas Kiai di daerah Pandalungan, disertasi ini menyimpulkan bahwa terdapat tingkat mediatisasi yang rendah dalam kasus Kiai Pandalungan. Hal ini dikarenakan penelitian ini melihat, di satu sisi, adanya elemen tertentu dalam Kiai Pandalungan (sifat hirarkis ke-kiai-an) yang mengikuti alur logika media. Sementara, di sisi lain, terdapat elemen lain dari Pandalungan Kiai yang lebih besar yang tidak mengikuti dan tidak bergantung pada logika media. Kiai Pandalungan, dengan capital kultural dan keagamaan yang dimilikinya serta didukung sistem dan kondisi ke-kiai-an yang solid, dapat bertahan dalam kehidupan media. Dalam konteks yang lebih luas, kasus kemampuan Pandalungan Kiai untuk bertahan di kehidupan media ini dapat digeneralisasi terhadap kasus-kasus pemimpin agama lainnya, dari tradisi keagamaan yang berbeda, yang memiliki lingkungan kultural dan keagamaan yang sama di Indonesia. Walau demikian, penelitian ini melihat bahwa kasus ini unik untuk Indonesia di mana agama dan budaya mengakar kuat di dalam masyarakat (dalam tingkatan yang berbeda). Karenanya, teori mediatasisasi yang lahir di tengah negara Scandinavia, pada akhirnya, menemukan penjelasannya yang berbeda ketika diaplikasikan dalam konteks Indonesia.

The internet has become an integral part of the current Indonesian society's life. Meanwhile, the figure of kiai clearly cannot be separated from the history of Indonesian socio-religious life, even until now. Those two facts create an interesting phenomenon of the kiais' engagement with the internet and its implication on the construction of religious authority in the context of Indonesian Islam. Using mediatization theory and theories on religious authority as the foundation, this dissertation discusses the problem of how the authority of religion and religious leaders shape and are changed by media. Or, in other words, how have they changed as a mediatized reality? Based on the data collected through library research and field work in one particular Kiai's community in Pandalungan area, this dissertation concludes that there is only a low degree of mediatization in Pandalungan Kiai. For this research acknowledges, on one side, there is particular element in Pandalungan Kiai (the hierarchical nature of kiai-ness) that is subject to the rule of media logic. On the other side, there is still a bigger picture of it that is not following and depending on media logics. The Pandalungan Kiai, with his strong religious and cultural capitals and supported by the solid conditions and system of kiai-ness, survives in a media life. In a more general context, this case of Pandalungan Kiai's survival can be generalized to other cases of religious leaders, from different religious traditions, who have the same cultural and religious environments in Indonesia. However, this research sees that this case is unique to Indonesia where religion and culture are strongly embedded in the society (in its different degree). Accordingly, mediatization theory which is born in the middle of Scandinavian countries, at the ends, finds its different explanation in Indonesian context.

Kata Kunci : Religious Authority, Mediatization, Internet, Pandalungan, Kiai

  1. S3-2017-337318-abstract.pdf  
  2. S3-2017-337318-bibliography.pdf  
  3. S3-2017-337318-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2017-337318-title.pdf