Laporkan Masalah

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, ASUPAN MAKAN DENGAN GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS (Kajian Pada pasien home care di Daerah Istimewa Yogyakarta)

NUR RAHMA CANDRA PUSPITA SARI, Dr. dr Zaenal M. Sofro, AIFM, Sports&Circ.Med; Mirza Hapsari STP, MPH, RD

2017 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ketahun. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita diabetes terbanyak setelah Tiongkok. Untuk mencegah komplikasi sebagai dampak dari penyakit diabetes melitus, diperlukan pengendalian terhadapa aktivitas fisik, asupan makan, edukasi, dan farmakologi serta pemantauan terhadap glukosa darah. Home care merupakan salah satu pilihan perawatan lanjutan bagi pasien pasca rawat rumah sakit. Pada pasien home care, tenaga medis akan mengunjungi pasien, sehingga keluarga maupun care giver dapat secara utuh memantau perkembangan pasien. Tujuan : Mengetahui hubungan aktivitas fisik, asupan makan dengan kadar glukosa darah pasien diabetes melitus yang menggunakan pelayanan home care Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan home care swasta di wilayah DIY sejumlah 18 orang. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah dapat berkomunikasi atau ada pendamping yang mengetahui keadaan pasien, dapat melakukan aktivitas fisik, telah menerima perawatan home care minimal satu bulan, serta memiliki hasil pemeriksaan glukosa darah. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan kuesioner IPAQ versi Indonesia yang telah tervalidasi, sedangkan asupan makan menggunakan kuesioner SQFFQ. Analisis statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil : Nilai p asupan energi dan asupan karbohidrat dengan glukosa darah <0,05. Sedangkan nilai p aktivitas fisik, asupan protein, asupan lemak dengan gukosa darah berturut-turut adalah 0,289; 0,171; dan 0,421. Nilai r aktivitas fisik, asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak berturut-turut adalah 0,140; -0,479; -0,528; -0,238; -0,051. Belum ada keterlibatan ahli gizi secara langsung pada pasien home care yang menjadi responden penelitian ini Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan energi (r= -0,479; p<0,05) dan asupan karbohidrat (r= -0,528; p<0,05) dengan glukosa darah. Meskipun asupan makan meningkat namun tidak diikuti dengan peningkatan glukosa darah karena rata-rata kecukupan asupan makan pasien rendah.

Background: Diebetes Mellitus is non communicable disease with increasing prevalence from year to year. In Pacific Asia region, Indonesia placed second rank country with the most amount of diabetic patient after China. To prevent complications from diabetes mellitus, it is needed to control patients physical activities, nutritional intake, education, pharmacology, and blood glucose level monitoring. Home care is regarding as a choice of advanced treatment post-hospital treatment. In home care treatment setting, healthcare provider will visit patient so that patiens family and patients care giver could monitor the progress of patients disease holistically. Objective: to reveal the relationship among physical activities, nutritional intake, and blood glucose level in diabetic patients in home care setting treatment. Methods: this study is an observational study with cross sectional design. The subjects of this study is diabetic mellitus patients in home care setting treatment di Yogyakarta (n: 18). Inclusion criterions are communication ability, physical abbility, has been treated in home care setting treatment at least a month and has blood glucose level monitoring. Physical activity was measured using validated IPAQ questionnairre. Nutritional intake was measured using SQ FFQ questionnairre. The data were then analysed statistically using Spearman Correlation Test. Results: p value of energy intake and carbohydrate intake with blood glucose <0,05. P value of physical activity, protein intake, fat intake and blood glucose in are 0,289; 0,171; and 0,421. R value of physical activity, energy intake, carbohydrate intake, protein intake and fat intake sequentially are 0,140; -0,479; -0,528; -0,238; -0,051. There is no direct involvement of dietitian in home care patient in this study. Conclusion: There were relationship among energy (r= -0,479; p<0,05) and carbohydrate intake (r= -0,528; p<0,05) with blood glucose. Although there were increase in nutritional intake, this is not followed by blood glucose increase because of patients low average nutritional intake.

Kata Kunci : diabetes mellitus, physical activity, nutritional intake, blood glucose, home care, elderly