Laporkan Masalah

ANALISIS HIDROLOGI ALIRAN SUNGAI BELIK DENGAN HEC-HMS

MUHAMAD AKBAR KURNIA, Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Pertumbuhan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan hidup yang aman dan nyaman. Perubahan tata guna lahan di sekitar DAS kali Belik mengakibatkan hilangnya fungsi pohon sebagai kanopi alami dan penyimpan air. Selain itu perubahan tutupan lahan terbuka dengan paving block menyebabkan daya resap tanah menjadi terganggu, sehingga infiltrasi air menjadi menjadi kecil dan sebagian besar air hujan menjadi aliran permukaan (runoff). Untuk itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan air agar dampak buruk dari perubahan lahan seperti genangan sampai banjir dapat dicegah. Dampak perubahan terhadap aliran permukaan dapat diketahui dengan melakukan analisis hidrologi di sepanjang kali belik, yaitu dengan membuat simulasi proses pengalihragaman hujan menjadi aliran menggunakan software HEC-HMS, sehingga besaran debit dan ketinggian air di titik kontrol dapat diketahui. Setelah diketahui titik rawan luapan, diharapkan dapat menjadi salah satu acuan peringatan dini banjir jika terjadi hujan lebat dan segera mendapat penanganan selanjutnya untuk menurunkan ketinggian air di titik rawan serta dapat memberikan kontribusi dalam upaya pengendalian banjir di sepanjang aliran Kali Belik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai debit banjir untuk kala ulang 5 tahun pada kondisi tata guna lahan eksisting (CN=80) sebesar 12.3 m3/s, menyebabkan luapan aliran sungai di titik kontrol 1 (timur food park UGM) setinggi 10 cm. Agar tidak terjadi luapan, dibutuhkan perubahan tata guna lahan di DAS Belik sedemikian sehingga nilai CN menjadi 74. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi tutupan lahan pada daerah permukiman.

Population growth encourages increased need for infrastructure to achieve a safe and comfortable life. Transformation land use around DAS Belik river lead to loss of tree function as a natural canopy and water storage. Moreover the change of open land with paving block cause soil absorbing abilities disturbed, causing water infiltration became smaller and most of rainwater becomes runoff. To that end, it need an efforts of water management of land use change so the adverse effects such as puddles to flooding can be prevented. The impact of changes to the runoff can be determined by doing hydrology analysis along Belik river, that is by create a precipitation-runoff simulation using HEC-HMS software, so the amount of discharge and water level at control points can be known. After the dangerous point were known, the points can become references for flood early warning. The results showed that the flood discharge for 5 year return period on the existing landuse condition (CN=80) is 12.3 m3/s, causes overflow in the river at control point 1 (east food park UGM) up to 10 cm. To avoid overflow, required changes of landuse in the DAS Belik such that the value of CN=74. One of the way to do is by reducing the land cover in residential areas.

Kata Kunci : tata guna lahan, pengalihragaman hujan-aliran, peringatan dini banjir