Laporkan Masalah

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI GIZI BURUK PADA BALITA TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SEREMUK DESA HAHA KABUPATEN SORONG SELATAN

TIRSA P AWAWIRARO, Dr. Susetyowati, DCN, M. Kes.; Akhmadi, S. Kp. M. Kes, M.Kep, Sp.Kep. Kom

2016 | Tesis | S2 Keperawatan

Masalah gizi merupakan masalah yang multidimensi dan dipengaruhi banyak faktor seperti ekonomi, pendidikan, sosial budaya, pertanian dan kesehatan. Menurut bagan yang dikembangkan oleh UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund) tahun 2013 menunjukkan krisis ekonomi, politik dan sosial merupakan akar permasalahan gizi buruk Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap peran kader posyandu dalam upaya deteksi dini gizi buruk pada balita di Distrik Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Metode : penelitian pre experimental the one group pre post test designs.Untuk membandingkan hasil nerata pre test dengan post test pada kelompok perlakuan maka dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan chi square, uji statistik independent sample t-test dan paired sample t-test. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Pengetahuan kader di Puskesmas Seremuk desa Haha Kabupaten Sorong Selatan Tingkat pengetahuan kader menunjukan sebelum pelatihan pengetahuan baik 21 orang (52,2%) dan tingkat pengetahuan yang kurang 19 orang (47,5%). Setelah dilakukan pelatihan deteksi dini gizi buruk balita terhadap Kader posyandu terjadi peningkatan pengetahuan baik menjadi 24 orang (60,0%) dan pengetahuan kurang 16 orang (40,0%). Terdapat peningkatan skor pengetahuan kader sebelum 13,22 menjadi25,85 setelah pelatihan. Ada pengaruh pelatihan kader terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu.Terdapat peningkatan skor keterampilan kader sebelum 12,27 menjadi 23,80 setelah pelatihan. Ada pengaruh pelatihan kader terhadap tingkat keterampilan kader posyandu. Kesimpulan : Pelatihan deteksi dini gizi buruk pada balita dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu dari skor13,22 menjadi skor 25,85.(P <0,01 ). Pelatihan kader posyandu dapat meningkat keterampilan dari skor 12,27 menjadi skor 23,80 ( P <0,01)

Background: Malnutrition was multidimensional health problem and influenced of many factors such as economy, education, socio-cultural, agriculture, and health aspects. Based on developed scheme of UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund) on 2013 showed economical crisis, politic and social as root causes of malnutrition. Objective: Determining effect of training towards role of cadre on early detection of malnutrion on Toddler in Teminabuan District, South Sorong, West Papua. Method: This study was pre experimental the one group pre post test design, no randomization. Average comparation between pre-test and post-test on treatment group analysis used bivariat included chi square, independent sample t-test dan paired sample t-test. Result: Result of cadres knowledge in Seremuk Public Health center (PHC) before training showed good knowledge amounts 21 respondent (52,2%) and cadre with lack of knowledge amounts 19 respondent (47,5%). After early detection training of malnutrition Toddler showed knowledge of cadre has increased. Good knowledge cadre amounts 24 respondent (60,0%) and cadre with lack of knowledge has decreased became 16 respondent (40,0%). Good knowledge cadre has encouraged them to provide early detection and sustainability monitoring of toddler development. Most of respondent had work experienced more than 10 years means they had a good experinced. Experienced correlated to increased knowledge and skill. Conclusion : Training encouraged improvement of knowledge and skill of cadre.

Kata Kunci : malnutrisai pada balita,kesehatan masyarakat pusat, Malnutrition, cadre, Public Health center (PHC).

  1. S2-2016-342662-abstract.pdf  
  2. S2-2016-342662-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-342662-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-342662-title.pdf