Laporkan Masalah

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT ACEH MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI Evaluasi Partisipatoris terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat Jaringan Udeep Beusaree (JUB) di Banda Aceh dan Aceh Besar

R YULI KUSWORO, Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA, Ph.D; Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.Si

2016 | Tesis | S2 MANAJEMEN BENCANA

Kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 15 tahun terakhir tercatat 1000 kejadian. Data ini membuktikan bahwa bencana merupakan ancaman yang sangat nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Kesiapsiagaan menjadi isu sentral untuk dikembangkan ke depannya, sehingga semua masyarakat sadar akan bencana di sekitarnya dan mampu untuk mengurangi risikonya. Penelitian ini dilakukan di kawasan pesisir Banda Aceh dan Aceh Besar yang masyarakatnya pernah diterjang tsunami 2004, dengan tujuan untuk mengkaji kesiapsiagaan masyarakat di JUB saat ini, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi serta mengetahui strategi masyarakat uuntuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana berikutnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan participatory action research yang melibatkan tim yang dibagi dalam 3 kelompok informan, yaitu pengurus JUB, wakil-wakil masyarakat yang pernah terlibat dalam kegiatan rekonstruksi dan mitigasi bencana, dan wakil masyarakat secara umum. Metode yang diterapkan adalah kulaitatif yang sifatnya studi kasus, dengan menggunakan cara berpikir naturalistik untuk mendapatkan informasi secara holistik. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Menemukan bentuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi tsunami di JUB yang paling menonjol yaitu perencanaan tanggap darurat dan mobilisasi sumber daya. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan menghadapi tsunami di JUB sangat kompleks, yaitu pengetahuan dan pengalaman, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini di level gampong dan kawasan, serta kemampuan mobilisasi sumber daya. Ke lima faktor tersebut dipengaruhi oleh aspek lingkungan fisik dan kondisi geografis gampong, dengan dua karakteristik yaitu gampong yang dekat dengan bukit dan jauh dengan bukit. Faktor lain yang mempengaruhi adalah modal sosial yaitu rasa senasib sepenanggungan sebagai penyintas tsunami 2004, sikap kegotong royongan yang kuat, kesadaran kritis dan kolektif serta organisasi jaringan antar gampong. 3) Pengurus JUB memilih tiga strategi meningkatkan kesiapsiagaan, yaitu advokasi, pengorganisasian komunitas dan membangun kemitraan serta jaringan kerjasama.

There are more than 1000 disasters that happened in Indonesia in the last 15 years. This means that disaster is a real threat to the life of the people. Preparedness becomes a central issue to be developed in the future, so that all people are aware about disaster and were able to reduce the risk. This research was conducted in the coastal region of Banda Aceh and Aceh Besar where people were hit by tsunami in 2004, with the aim to assess the community preparedness at JUB, to assess the contributing factors and to find the strategies from the community to improve preparedness against the threat of future disaster. This research was done using a participatory approach that involves teams divided into three groups of informants: boards of JUB, representatives of the community who have involved in reconstruction and disaster mitigation and representatives of society in general. This case study uses qualitative method in which a naturalistic way of thinking is applied to collect information holistically. The results of this research are 1) Finds the most prominent of community preparedness for tsunami in the JUB is emergency response plan and the ability to mobilize resources. 2) The contributing factors to this preparedness is very complex, such as knowledge and experience, policies and guidelines, emergency response plans, early warning system at the gampong and district level, as well as the ability to mobilize resources. All these five factors are influenced directly by the physical environment and geographical conditions of the gampongs which are geographically close to the hills and far away from the hills. These factors are also determined by social capital of JUB which are the sense of empathy as the survivors of the tsunami in 2004, strong mutual-help, critical awareness and collectiveness and gampong network organization. 3) Advocacy, community organizing and building partnerships and cooperative networks are among the strategies selected by the boards of JUB to improve their disaster preparedness.

Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Masyarakat, Tsunami, Evaluasi, Partisipatoris, Community, Preparedness, Tsunami, Participatory, Evaluation

  1. S2-2016-340192-abstract.pdf  
  2. S2-2016-340192-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-340192-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-340192-title.pdf