Laporkan Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN PELAPORAN TERINTEGRASI DAN KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN (Studi pada ANTAM dan Adaro Energy tahun 2008-2015)

KEZIA WILIARTHA, Singgih Wijayana, S.E., M.Si., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja finansial perusahaan (ANTAM dan Adaro) sebelum dan sesudah pelaporan terintegrasi. Pelaporan terintegrasi merupakan sebuah kerangka pelaporan yang menggabungkan seluruh aspek kinerja baik finansial dan non-finansial yang bermanfaat bagi investor dalam melihat proses penciptaan nilai perusahaan baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Namun, pelaporan terintegrasi masih bersifat sukarela sehingga penerapannya masih dapat terbilang kurang di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan yang belum atau akan menerapkan pelaporan terintegrasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis tren, dengan membandingkan kinerja ANTAM dan Adaro pada tahun 2008-2011 dan 2012-2015, dimana tahun 2012 merupakan tahun dimana ANTAM menerapkan pelaporan terintegrasi. Kinerja kedua perusahaan dibandingkan menggunakan lima rasio, yakni gross margin dan EBITDA margin untuk mengukur profitabilitas, ROE, asset turnover, dan asset-to-equity ratio. Data terkait kinerja kedua perusahaan diperoleh dari laporan tahunan kedua perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada peningkatan kinerja finansial dari perusahaan yang menerapkan pelaporan terintegrasi.

This study aims to compare the companies’ financial performance (ANTAM and Adaro) before and after implementing integrated reporting. Integrated reporting is a reporting framework that combines all performance aspects, financial and non-financial, to help investors assess a company’s value creation process in short, medium, or long term. Currently, integrated reporting is still a voluntary reporting framework, causing low implementation level in many countries, including Indonesia. This study hopefully can help companies that have not or will implement integrated reporting as their reporting framework. This study was performed using trend analysis, by comparing financial performance between ANTAM and Adaro between 2008-2011 and 2012-2015, whereas 2012 was the year when ANTAM started to implement integrated reporting. The performance of both companies was compared using five financial ratios: gross margin and EBITDA margin to measure profitability, ROE, asset turnover, and asset-to-equity ratio. Datas involving both companies’ performance were obtained from annual reports or the year mentioned above. Result of this study claims that there is no financial performance improvement after integrated reporting implementation.

Kata Kunci : Pelaporan terintegrasi, kinerja finansial, integrated reporting, financial performance

  1. S1-2016-338800-abstract.pdf  
  2. S1-2016-338800-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-338800-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-338800-title.pdf