Laporkan Masalah

Policy Paper Masa Depan dari Kelembagaan Kerjasama Antar Daerah Studi Kasus : Sekber Kartamantul

RAHMAT FAJRI RINANDA, Dr. Cornelis Lay, M.A

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Perjalanan otonomi daerah dan desentralisasi yang sudah berjalan hampir 2 dekade masih terus mencari bentuk kesempurnaannya. Kewenangan daerah untuk mengurusi sumber daya yang dimiliki menjadi sarana untuk mempercepat dan mengembangkan pertumbuhan daerah. Namun, hal tersebut justru menimbulkan masalah baru yaitu dengan tumbuhnya sekat antar daerah karena ego dan tujuan pembangunan setiap daerah berbeda, sehingga menghambat kemajuan satu dan lainnya. Tantangan yang kemudian dihadapi adalah permasalahan perkotaan semakin kompleks membuat lembaga kerjasama antar daerah seperti Sekber Kartamantul harus dapat menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi hari ini untuk tetap eksis sebagai kelembagaan kerjasama yang menghubungkan kepentingan antar daerah Sekber Kartamantul tidak lantas memiliki kesempurnaan dalam menjalankan programnya. Prinsip Intergovernmental networks digunakan untuk menjadi konsep dalam perbaikan kelembagaan kerjasama antar daerah, dimana setiap daerah yang saling bekerja sama tidak ingin dirugikan dan mencari keuntungan untuk pembangunan daerah masing-masing. Setiap daerah yang bekerja sama harus dapat memunculkan tindakan bersama untuk menjadi tujuan bersama dan mampu mencegah tantangan bersama. Rekomendasi diberikan untuk memberi penyempurnaan pada model kelembagaan Sekber Kartamantul dengan melihat dari sisi model pengorganisasian, pengelolaan dan struktur organisasi, sumber pendanaan, sistem pendukung, dan kerangka regulasi. Untuk mendukung rekomendasi, maka akan diberikan studi kasus dinamika perjalanan kerjasama antar daerah yang terjadi di Indonesia dan Luar Negeri untuk menambah refrensi dalam pemilihan alternatif. Dinamika yang dimiliki akan menjadi pembelajaran dan perbandingan untuk diterapkan dalam kerjasama antar daerah sehingga mampu menghasilkan kerjasama yang efisien dan tepat sasaran. Sekber Kartamantul dalam perjalanannya lebih dari satu dekade dituntut untuk mengikuti perubahan masalah dan kondisi yang terjadi untuk menciptakan kerjasama yang efektif dan fashionable. Kerjasama harus berorientasi pada tujuan yang komprehensif dan programmatik, sehingga dalam pengelolaannya dapat melibatkan pemerintah economic society, dan civil society, di semua level, baik lokal, nasional, maupun global untuk membangun hubungan sinergis dalam bentuk program bersama.

Journey of regional autonomy and decentralization that has been running nearly two decades still seeking perfection shape. The local authorities to take care of its resources as a means to accelerate and develop regional growth. However, it actually creates new problems, namely with the growth of the bulkhead between the regions because the ego and the development goals of each region is different, thus inhibiting the progress of one and other. The challenge then is facing increasingly complex urban problems make the institution of regional cooperation such as the Joint Secretariat Kartamantul should be able to adjust to conditions prevailing today to exist as to the interests of institutional cooperation between regions Sekber Kartamantul do not necessarily have the excellence in running the program. Principle Intergovernmental networks used to be a concept in the institutional improvement of cooperation between the regions, where each region work together not want to be harmed and use the profits to the development of their respective regions. Each region that work together should be able to bring joint actions to be able to prevent a common goal and a common challenge. Recommendations are given to provide improvements to the institutional model Sekber Kartamantul with a view of the model of organization, management and organizational structure, funding sources, support systems, and regulatory framework. To support the recommendation, it will be given a case study trip inter-regional cooperation dynamics that occurred in Indonesia and overseas to add a reference in the selection of alternatives. Owned dynamics will be learning and comparison to be applied in the inter-regional cooperation so as to produce an efficient cooperation and on target. Sekber Kartamantul in his journey more than a decade is required to observe the changes occurring problems and conditions for creating effective cooperation and fashionable. Cooperation should be goal-oriented comprehensive and programmatic, so that the management can involve economic society government, and civil society, at all levels, both locally, nationally, and globally to build a synergistic relationship in the form of a joint program.

Kata Kunci : kerjasama antar daerah, networking, intergovernmental, kebijakan

  1. S1-2016-328622-abstract.pdf  
  2. S1-2016-328622-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-328622-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-328622-title.pdf