Laporkan Masalah

Evaluasi Kelayakan Struktur Atas (Superstructure) Jembatan Muja-Muju, Yogyakarta

RIVALDO KAMAL, Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Keberlangsungan pemeliharaan infrastruktur jalan di Indonesia masih dipertanyakan, dikarenakan baik jalan raya dan jembatan banyak yang mengalami kerusakan dan kegagalan sebelum mencapai umur rencana awal. Menurut Nugroho (2006), jembatan Muja-Muju termasuk salah satu jembatan dengan kondisi serius. Dengan kata lain, kelayakan dari struktur jembatan tersebut perlu dievaluasi untuk keamanan dan keselamatan masyarakat. Evaluasi jembatan dilakukan dengan menggunakan referensi dari AASHTO, dengan metode penilaian pembebanan tingkat pertama (design load rating). Variabel utama yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah kapasitas penampang serta gaya-gaya dalam akibat pembebanan yang direncanakan, untuk menghasilkan nilai rating factor yang aman (RF � 1). Selain itu, tedapat berbagai faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan, sesuai dengan kondisi eksisting jembatan. Sebagian besar elemen struktur atas jembatan dapat dikategorikan aman. Namun, pada bagian truss terdapat 3 buah penampang yang tidak memenuhi persyaratan inventory rating factor dan 1 di antaranya tidak lolos pada operating rating factor dengan nilai 0,77. Oleh karena itu, jembatan perlu dilakukan evaluasi load rating tingkat lanjut untuk menentukan batas jenis kendaraan yang diizinkan untuk melintasi jembatan.

Sustainability maintenance of highway infrastructure in Indonesia is still questionable, since many, neither highways nor bridges, have been defect or failure before it exceed its design life. According to Nugroho (2006), Muja-Muju Bridge includes as one bridge that categorized in serious condition. Thus, worthiness of the bridge structure needs to be evaluate for people�s security and safety. In this research, bridge evaluation be done with AASHTO�s reference manuals, using the design load rating method. Main variables those necessary to be concern are capacity of the steel profile and inner force due to loads those have been design, to generate a safe value of rating factor (RF � 1). Besides, there are various other factors those need to be concern too, correspond with prior bridge condition. The result of the evaluation get that most of the superstructural bridge elements could be classified as safe element. On the other hand, at truss system, there are 3 profiles which is not fulfill inventory rating factor, furthermore, among of those profiles, there is profile that does not exceed the operating rating factor with value of 0,77. Therefore, it is necessary to do advanced load rating evaluation for the bridge to establish the vehicle limit type that permitted to cross the bridge

Kata Kunci : analisis, load rating, penilaian kondisi, rating factor / analysis, load rating, condition rating, rating factor