HUBUNGAN ANTARA POLA PERILAKU MAKAN DENGAN KEPARAHAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWA FKG UGM

AUFARIZA AMALINA ADANI, drg. B. Esti Chrismawaty, M.Kes., MDSc.; Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Makan diperlukan tubuh agar mendapatkan gizi optimal untuk tumbuh kembang, melindungi diri dari penyakit, dan meningkatkan produktivitas kerja. Pemilihan makanan oleh mahasiswa dipengaruhi oleh transisi kehidupan di lingkungan universitas. Sebagian besar mahasiswa memiliki asupan nutrisi kurang baik karena salah dalam pemilihan makanan. Kebiasaan makan yang buruk dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kondisi defisiensi nutrisi. Keadaan tersebut dapat berperan dalam proses kemunculan, perkembangan, dan proses penyembuhan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola perilaku makan dengan keparahan SAR. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Populasi penelitian berasal dari mahasiswa S-1 FKG UGM tahun 2011 - 2014 yang diperoleh melalui kuesioner penjaringan (RASDX). Dari total 544 mahasiswa, diperoleh sebanyak 55 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi. Pola perilaku makan pada penelitian ini diukur menggunakan skoring Eating Behavior Pattern Questionnaire (EBPQ) dan keparahan SAR diukur menggunakan Ulcer Severity Score (USS). Hubungan antara EBPQ dan USS dianalisis melalui uji korelasi Pearson Product Moment dengan derajat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden memiliki pola perilaku makan sehat dan skor USS relatif sedikit. Rerata nilai total EBPQ adalah 99,13 dan nilai USS adalah 20,31. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment antara skoring EBPQ dan USS menunjukkan nilai p = 0,025 (p<0,05) dengan r = 0,301. Kesimpulan penelitian adalah pola perilaku makan berhubungan dengan keparahan SAR dan hubungannya bersifat korelasi positif.

Eating is needed by human body in order to get optimal nutrition for growth and development, protect the self from diseases, and improve work productivity. The food selection by university students is affected by the transition of life in a university environment. Most students have poor nutrition because of the wrong food choices. Long-term bad eating habit can cause nutritional deficiency. This state can play a role in the process of emergence, development, and healing process of Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS). This study aimed to determine the relationship between eating behavior pattern with the severity of RAS. Descriptive analytic with cross-sectional design was performed in this study. Undergraduate students at Faculty of Dentistry UGM in 2011 - 2014 years were used as population research. Based on screening by RASDX was revealed from 544 undergraduate students, only 55 students fulfilled inclusion criteria. Eating behavior pattern was assessed using Eating Behavior Pattern Questionnaire (EBPQ) and the severity of RAS was assessed using Ulcer Severity Score (USS). The relationship between EBPQ and USS was analyzed through Pearson Product Moment correlation test with 95% level of significance. The results showed all of the respondents had healthy eating behavior pattern and USS scores were relatively small. The study showed that the mean value of EBPQ total score was 99,13 and USS total score was 20,31. Based on the result of Pearson Product Moment correlation test between EBPQ and USS, p = 0,025 (p<0,05) with r = 0,301. It can be concluded that there is positive correlation between eating behavior pattern and the severity of RAS.

Kata Kunci : Pola perilaku makan, Eating Behavior Pattern Questionnaire (EBPQ), Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR), Ulcer Severity Score (USS)