Laporkan Masalah

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KECAMATAN PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LINDA LESTARI, Teguh Yuwono, S.Hut., M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Kecamatan Playen sudah berjalan kurang lebih 9 tahun sejak turunnya IUPHKm. Sejauh ini belum dilakukan evaluasi kembali untuk mengetahui perkembangan pengelolaan HKm. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan HKm setelah terbit IUPHKm, selain itu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan HKm dan menyusun upaya peningkatan perkembangan HKm ke depannya. Evaluasi ini dilakukan dengan menilai 3 aspek kelola yaitu kelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di tujuh KTHKm yang berada di Kecamatan Playen. Data yang diambil berupa data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan konsultasi publik yang dipadukan dengan Focus Group Discussion (FGD). Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan HKm di Kecamatan Playen untuk aspek kelola kelembagaan semua KTHKm dalam kategori baik dengan nilai >75%, aspek kelola kawasan dalam kategori cukup dengan nilai 50-75% dan aspek kelola usaha dalam kategori kurang dengan nilai <50%, kecuali pada KTHKm Tani Manunggal dalam kategori cukup dengan nilai 63,7%. Faktor pendorong perkembangan HKm yaitu kelembagaan yang kuat, kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan hutan, dan adanya potensi ekowisata. Sedangkan faktor yang menghambat perkembangan HKm antara lain lahan HKm sudah tidak bisa di tumpangsari, kawasan HKm rawan pencurian, perizinan yang cenderung dipersulit, dan kebakaran hutan di musim kemarau. Dari faktor-faktor tersebut kemudian digunakan untuk membuat strategi pengelolaan HKm ke depannya yaitu pemanfaatan lahan HKm dari segi ekowisata, meningkatkan pengamanan kawasan HKm, pelatihan pengurus terkait pengelolaan HKm baik dari segi kelola kawasan, kelola kelembagaan, dan kelola usaha serta meningkatkan kerjasama antara petugas kehutanan dengan kelompok tani

Community forest in Playen subdistrict has been implemented for about 9 years since the IUPHKm. Until today, there has been no re-evaluation conducted to understand the development of community forest management. This research was conducted to understand the community forest management after the IUPHKm issued, to identify the factors influencing the development of community forest, and to arrange the efforts for increasing the community forest development in the future. The evaluation was conducted by judging 3 management aspects, which are institutional management, area management, and corporate management. The research was using survey method conducted in 7 KTHKm in Playen Subdistrict. The data collected are primary and secondary data using the observation technique, interview, and public consultation, combined with the Focus Group Discussion (FGD). Analysis method used was the quantitative analysis method and SWOT analysis. Based on the result of this research, community forest management in Playen subdistrict for the aspect of institutional management in all KTHKm is in a good category with grade >75%, aspect of area management is in fair category with grade 50-75%, and aspect of corporate management is in poor condition with grade <50%, except the KTHKm Tani Manunggal is in fair category with grade 63,7%. The supporting factors of community forest development are the strong institutional, the awareness of local community towards the importance of preserving forest, and the ecotourism potency. While the factor hampering the community forest development are the disability to practice agroforestry on its land, the area is prone to illegal logging, difficulty in getting permit, and forest fire in dry season. All those factors were used to establish strategies in managing community forest in the future, which are community forest land utilization for ecotourism, increasing the security of community forest area, training for the administrators in regard to community forest management from the area management, institutional management, and corporate management, also to develop the cooperation between the forestry officers and the farmer groups

Kata Kunci : evaluasi, hutan kemasyarakatan, kelembagaan