Laporkan Masalah

HARGA SEBUAH PILIHAN Strategi PKS dan Partai Demokrat Menata Raut Wajah

DESIDERIA SETYA M, Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Studi ini berusaha mengupas dua partai yang memiliki pilihan politik berbeda tetapi bermuara pada kondisi yang serupa. PKS memiliki orientasi sebagai partai kader dengan membangun kader yang militan sedangkan Partai Demokrat memiliki orientasi yang lebih kuat kepada vote seeking. Dalam melaksanakan pengorganisasian maka tiga wajah partai dapat menjadi acuan untuk melihat tiga ranah penting dalam organisasi partai. Tiga wajah partai merupakan prasyarat yang saling terkait dan harus dipenuhi. Ketika partai tidak mampu memenuhi komponen yang ada pada setiap kaitan di tiga wajah maka akan mengganggu keberlangsungan dirinya sebagai institusi politik. Logika dasar PKS dalam pilihan politiknya adalah membangun oganisasinya dari bawah, yani dimulai dengan membangun militansi di akar rumput. Sedangkan Partai Demokrat membangun organsiasinya dari atas atau dari puncak, yakni dimulai dengan memanfaatkan popularitas personalistik untuk memperoleh kekuasaan. PKS kesulitan untuk memperluas basis massa guna mencapai kepentingan memiliki kekuasaan di pemerintahan dan Partai Demokrat dengan proses serba cepat dalam membentuk partainya dan mengandalkan popularitas akhirnya memiliki partai yang rapuh. Hal tersebut terjadi karena kedua partai tersebut hanya mampu memenuhi satu kaitan di tiga wajah partai. PKS hanya memenuhi kaitan wajah di pusat dan akar rumput sedangkan Partai Demokrat hanya memenuhi kaitan wajah di jabatan publik dan akar rumput. Ke dua partai mengambil langkah politik pragamatis untuk dapat bertahan dipanggung politik. PKS yang mencoba membangun partai kader ideologis masih memiliki gagasan yang tanggung karena partai seharusnya mampu menjadi pengusung ide. Sedangkan, Partai Demokrat harus membangun organisasinya karena memiliki partai yang rapuh, sehingga partai memiliki fondasi yang kokoh dan tidak rapuh ketika diterpa berbagai permasalahan ataupun konflik yang mengancam eksistensinya di panggung politik.

This study arguing that the two parties with different political choice ended in similar circumstances. PKS has the orientation as a cadre party by build militancy, while the Democrat Party has a stronger orientation to win in the election. In implementing organization, the three faces of organization could be a reference to examine three important aspects in the party organization. The three faces of organization is a precondition, interrelated and should be fulfilled. When the party is unable to meet the components on each linkages of three faces, it will interrupt the continuity as a political institution. PKS builds the organization from below, starting by builds militancy in the grass-roots. While Democrat Party builds the organization from above, which utilize popularity of a figure to gain power. PKS has difficulty to expand the mass base to achieve power in the government while Democrat Party has weak organization because formed quickly and only rely on popularity figure. The situation happens because both of the party unable to fulfill all linkages in the three of faces organization. PKS only fulfills linkages in the central and grassroots while Democrat Party only fulfills linkages in public office and the grassroots. Both of the parties choose to take pragmatic political steps to survive in the political stage. PKS tried to build a cadre party ideologically but still have an idea that half-hearted, the party with ideology should become bearers of ideas. Meanwhile, Democrat Party must build its organization because it is a fragile party. Hence it has a solid foundation of organization to face various problems or conflicts that threaten its existence on the political stage.

Kata Kunci : partai politik,pilihan politik,PKS,Partai Demokrat,political party,political choice,PKS,Democrat Party

  1. S1-2016-335588-abstract.pdf  
  2. S1-2016-335588-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-335588-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-335588-title.pdf