Laporkan Masalah

Membangun Identitas Budaya Reog dalam Transformasi Kehidupan Sosial-Budaya Orang-orang Jawa Ponorogo di Jember 1965-1990

SUHARTO, Dr. sri Margana, M.Phil

2016 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Kajian ini mendiskusikan proses negosiasi budaya orang-orang Jawa Ponorogo yang hidup di Jember, dari 1965 sampai dengan 1990. Orang-orang Ponorogo yang hidup di kabupaten ini di periode tersebut merupakan orang-orang yang bermigrasi ke tempat ini karena motif politik dan ekonomi. Sebagai para petani sukses dengan lahan garap luas, orang-orang Ponorogo mengalami masalah-masalah yang rumit, khususnya terkait identitas kultural mereka di tengah-tengah proses pembauran, karena mereka mendapatkan stigma seperti komunis/merah, beilmu hitam, dan posesif, dari etnis-etnis lain. Untuk memahami permasalahan tersebut, saya akan menerapakan perspektif memori kultural yang difokuskan pada bagaimana orang-orang Ponorogo menggunakan memori kolektif dan personal dalam menjelaskan masa lalu rumit mereka dan usaha mereka untuk menegosiasikan dan memproduksi secara ajeg budaya asli mereka di Jember. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dalam menganalisis data-data yang terkumpul, saya menemukan bahwa orang-orang Ponorogo di Jember memiliki strategi untuk memperkenalkan, menyebarluaskan, dan menegosiasikan identitas kultural mereka di tengah-tengah perbedaan. Mereka mempertunjukkan reog dalam komunitas mereka atau di komunitas etnis lain. Pertunjukan reog ini, secara kultural, menjadi sebuah medium untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan identitas kultural Ponorogo, baik bagi komunitas Ponorogo maupun komunitas-komunitas etnis lain. Bagi komunitas Ponorogo, aktivitas reog ini bisa memperkuat solidaritas komunal. Bagi komunitas-komunitas etnis lain, itu memberikan persepsi yang lebih biru tentang karakteristik kultural orang-orang Ponorogo di Jember, sehingga mereka bisa mengkonstruksi citra yang lebih positif tentang budaya Ponorogo. Lebih jauh lagi, eksistensi orang-orang Ponorogo di Jember telah memberikan ekspresi kultural yang lebih berwarna dan berkontribusi bagi pengembangan masyarakat multikultural.

This study discusses the process of cultural negotiation of Ponorogo Javanese peoples who lived in Jember, from 1965 to 1990. Ponorogo peoples who lived in this regency at those periods were peoples who migrated here because of political and economic motives and their descendants. As successful farmers with large land, Ponorogo peoples experienced complicated problems, particularly related with their cultural identity in the midst of assimilation process, because they got stigma—such as being communist, having black magic, and possessive—from other ethnics. To have deeper understanding about the problem, I will apply a cultural memory perspective focused on how Ponorogo peoples used their collective and personal memory in describing their complicated past and their efforts in negotiating and producing continuously their original cultures in Jember. By using analytical-descriptive method in analizing the collected data, I found that Ponorogo peoples in Jember had a strategy to introduce, disseminate, and negotiate their cultural identity in the midst of difference. They performed reog in their community and other ethnic communities. This reog performance, culturally, became a medium to introduce and socialize to Ponorogo’s cultural identity, both for Ponorogo community and other ethnic communities. For Ponorogo community, this reog activity might empower their communal solidarity. For other ethnic communities, it gave newer perception about cultural characteristic of Ponorogo peoples in Jember, so they could construct more positive image about Ponorogo’s cultures. Further, the existence of Ponorogo peoples in Jember have given more colorful cultural expression and have contributed to the development of multicultural society.

Kata Kunci : orang-orang Jawa Ponorogo, stigma, identitas, pembauran kultural

  1. S2-2016-324480-abstract.pdf  
  2. S2-2016-324480-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-324480-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-324480-title.pdf