CLINICAL SIGNIFICANCE OF BLOOD OSMOLALITY WITH KILLIP CLASSIFICATION IN PATIENT WITH ACUTE MYOCARDIAL INFARCT
ANDANU PRAGOTO ERSA, dr.Anggoro Budi Hartopo, M.Sc.,Sp.PD.,Ph.D; dr. Vita Yanti Anggraini,M.Sc.,Sp.PD.,Ph.D
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: myocardial infark akut (MIA) merupakan kondisi yang mengancam jiwa dimana diagnosis dan penanganan yang cepat sangat dibutuhkan. Beberapa alat diagnostic telah diciptakan untuk mebedakan kondisi yang dialami pasien. Klasifikasi Killip merupakan alat untuk mengetahui prognosis dari pasien yang memiliki MIA. Osmolalitas, terdiri dari tiga contributor mayor yaitu; glocosa, sodium, urea nitrohen darah (UND), dapat mempengaruhi secara indipenden dalam memperburuk prognosis pasiendengan MIA. Hubungan antara tingginya osmolalitas bisa meningkatkan resiko unutk mendapatkan MIA, dan dengan osmolalitas tinggi yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan komplikasi pada pasien MIA. Tujuan: untuk mengetahui apakah osmolalitas darah memiliki hubungan dengan klasifikasi Killip dengan kategori tinggi pada pasien MIA. Metode: studi observasional yang menggunakan metode analisis Cross-sectional. Perbandingan antara klasifikasi Killip yang memiliki ST-segment elevated myocardial infarct (STEMI) dengan tingkat osmolalitas dari pasien yang terdaftar dalam ICCU RSUP Dr. Sardjito. SPSS 22 digunakan sebagai alat analisis dengan menggunakan Pearson chi-square untuk mengetahui korelasi klinis antara klasifikasi Killip dengan tingkat osmolalitas. Results: ditemukan bahwa data tersebut berkorelasi signifikan diantara peningkatan keparahan dari prognosis pasien dnegan peningkatan osmolalitas darah. Dengan 95 pasien yang mengikuti penelitian ini, 80(84.2 %) dengan Killip I dan 15(15.8 %) dengan Killip II-IV dengan nilai p 0,015 (P<0.05). Kesimpulan: terdapat hubungan antara tingkat osmolalitas darah dengan klasifikasi Killip pasien dengan MIA. Pasien yang memiliki kondisi hiperosmolal memiliki kecenderungan untuk mendapatkan klasifikasi Killip yang lebih tinggi (Killip II-IV) dibandingkan dengan yang memiliki osmolalitas yang normal.
Background: Acute myocardial infarction (AMI) is a life threatening condition in which a fast diagnosis and quick treatment is necessary. Several diagnostic tool had have been developed to differentiate the ongoing condition the patient might have. The Killip classification is a tool to know the prognosis of patients with AMI. Osmolatity, comprised of three major contributors that is; glucose, sodium, blood urea nitrogen (BUN), is involved individually with the worsening of the prognosis of patients with AMI. Association of high level of osmolality can increase the risk of receiving AMI, and with prolonged high level of Osmolality will cause complication in patients health. Objective: To investigate if the blood osmolality associates with higher Killip class cathegory in AMI patients. Method: observational study that was analyzed using cross-sectional method. Comparison between Killip classifications of patients that have ST-segment elevated myocardial infarct (STEMI) with the level of osmolality of patients that was admitted to the ICCU of RSUP Dr. Sardjito. SPSS 22 was utilized as an analytical tool by using Pearson chi-square to know the correlation between the killip classification and the level of osmolality. Results: Significant data was found corelating between the increase of severity of the prognosis with the increase level of osmolality. With 95 patients that was enrolled to the study with 80(84.2 %) patients diagnosed with Killip I and 15(15.8 %) patients diagnosed with Killip II-IV, with the p value 0,015 (P<0.05). Conclusion: There is an association between the levels of blood osmolality with the Killip class in patients with AMI. Patients with hyperosmolal have propensity to get higher Killip class (Killip II-IV) as compared to patients with normal osmolal.
Kata Kunci : Killip classification, blood osmolality, STEMI, prognosis
