Laporkan Masalah

ANALISIS HUBUNGAN INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN NILAI PASAR DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

YANU ARTHA NUGRAHA, Eddy Junarsin, Ph.D.

2016 | Tesis | S2 Manajemen

Intellectual Capital banyak diidentifikasi sebagai salah satu aset perusahaan yang bersifat tak berwujud dan tidak dapat diukur melalui pengukuran akuntansi namun sangat mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan. Konsep intellectual capital muncul dilatarbelakangi oleh terjadinya pergeseran ekonomi dari industrial-based menuju knowledge-based yang di dalamnya pengetahuan dianggap sebagai dasar penciptaan nilai. Para praktisi bisnis tertarik untuk mengukur, melaporkan, serta menginvestigasi pengaruh dari intellectual capital supaya mereka dapat mengelolanya dengan baik. Penelitian ini mencoba membuktikan bagaimana hubungan intellectual capital dengan nilai perusahaan. Dasar argumen yang digunakan adalah bahwa para investor akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada perusahaan dengan intellectual capital yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini juga mencoba membuktikan bagaimana hubungan intellectual capital dengan kinerja perusahaan yang didefinisi secara parsial sebagai kinerja keuangan. Dasar argumen yang digunakan adalah bahwa intellectual capital merupakan salah satu aset tak berwujud perusahaan yang dapat meningkatkan daya saing dan tingkat keuntungan perusahaan. Intellectual Capital diukur dengan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) yang diusulkan oleh Pulic (1998). Nilai perusahaan diukur dengan rasio market-to-book value (M/B) dan Tobin’s Q sedangkan kinerja keuangan diukur dengan tingkat pengembalian aset dan pertumbuhan penjualan. Penelitian dilakukan dengan analisis regresi data panel dan menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 sebagai data observasi. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa intellectual capital berhubungan positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan dan tingkat pengembalian aset namun tidak terhadap pertumbuhan penjualan.

Intellectual Capital has been identified as one of the company's assets that cannot be measured through accounting measurement but greatly affects the performance and value of companies. The concept of intellectual capital appears driven by a shift from industrial-based economy to the knowledge-based economy in which knowledge is considered as the basis of value creation. Business practitioners interested to measure, report, and investigate the effect of intellectual capital so that they can manage it. This study tries to verify how intellectual capital will affect the firm value. The basic argument is that investors will give a higher valuation to the company with better intellectual capital. In addition, this study also tries to verify how intellectual capital will affect the company's performance that is defined partially as financial performance. The basic argument is that intellectual capital is one of intangible assets that shall affect the competitiveness and profitability of company. Intellectual Capital is measured by the Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) proposed by Pulic (1998). The firm value is measured by the ratio of market-to-book value (M / B) and Tobin's Q, while financial performance is measured by the return on assets and sales growth. This study was conducted with the analysis of panel data regression and using the companies listed in Indonesia Stock Exchange period of 2009 - 2013 as observation data. The results of the study arrive to the conclusion that intellectual capital has significant positive relationship with firm value and return on assets but not to the sales growth.

Kata Kunci : Intellectual Capital, Value Added Intellectual Coefficient, VAIC, nilai perusahaan, kinerja perusahaan.