Laporkan Masalah

WILAYAH JELAJAH AMFIBI DAN FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGANNYA DI RESORT CANGKRINGAN, TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

RIZKY HIDAYAT, drh.Subeno, M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Taman Nasional Gunung Merapi merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang mengalami perubahan tingkatan kondisi lingkungan dan bergantung terhadap perubahan dan perkembangan vegetasi terutama pasca erupsi tahun 2010. Dalam perkembangannya terdapat kehidupan satwa liar terutama amfibi yang dijadikan sebagai bio-indikator lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas wilayah jelajah amfibi dan faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi wilayah jelajah amfibi di Resort Cangkringan, TN. Gunung Merapi. Penelitian ini menggunakan metode focal animal sampling dimana pengamatan dilakukan selama 24 jam pada 3 spesies amfibi (Bufo melanostictus, Hylarana chalconata, dan Fejervarya cancrivora). Kemudian dilakukan pencatatan titik koordinat pada rentang waktu setiap 3 jam dan luas wilayah jelajah amfibi didapat dengan metode Minimum Convex Polygon (MCP) menggunakan software ArcGIS. Selanjutnya data faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi luas wilayah jelajah amfibi, diantaranya; kelembaban, suhu, kelerengan, kerapatan rumput, kerapatan tumbuhan bawah, ketebalan seresah, dan jarak amfibi dari sumber air dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk test dilanjutkan uji signifikansi t-test dan Mann-whitney U-test. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 7 individu amfibi, diperoleh luas wilayah jelajah amfibi antara individu yang berbeda yaitu; Bufo melanostictus jantan (200 m2), Bufo melanostictus betina (257 m2), Hylarana chalconata jantan (22 m2), Hylarana chalconata betina (74 m2), Fejervarya cancrivora jantan (12 m2), Fejervarya cancrivora betina (6 m2) dan Fejervarya cancrivora habituasi (5 m2). Hasil analisis signifikansi menunjukkan faktor kerapatan rumput yang paling berpengaruh terhadap luas wilayah jelajah pada spesies Hylarana chalconata (P-Value = 0.00774*) dan Fejervarya cancrivora (P-Value = 0.03778*).

Gunung Merapi National Park (NP) is one of protected area that has changed its enviromental condition and depends on change and development of vegetation, expecialy on post eruptin of 2010. During its development, there are living wildlife, mainty amphibian, that are dettermened as environmental bioindicator. This resend armed identify the ranging area of amphibian and enviromental factor related to amphibian to ranging area in Cangkringan Resort, Gunung Merapi NP. Focal animal sampling method was used to collect data. The observation were carried out during 24 hours on 3 amphibian species (Bufo melanostictus, Hylarana chalconata, and Fejervarya cancrivora). Every sample have fitted spool track then coordinates position were recorded every 3 hours interval. Determining ranging area of amphibian using Minimum convex Polygon method (MCP) method. This program needs ArcGIS software. Furthermore, the data of environmental factors affecting amphibian ranging area including; humidity, temperature, slope, ground cover density, grass density, the thickness of the litter, and amphibian distance from water sources was analalized using t-test or Mann-Whitney U-test. The results showed that seven seven individual have different ranging area,, namely; Bufo melanostictus male (200 m2), Bufo melanostictus females (257 m2), Hylarana chalconata male (22 m2), Hylarana chalconata females (74 m2), Fejervarya cancrivora male (12 m2), Fejervarya cancrivora females (6 m2) and Fejervarya cancrivora habituation (5 m2). Results of the analysis showed significance grass density factor causing significant of ranging area on the species Hylarana chalconata (P - Value = 0.00774 *) and Fejervarya cancrivora (P - Value = 0.03778 *).

Kata Kunci : Amfibi, TN. Gunung Merapi, luas wilayah jelajah, focal animal sampling, MCP, faktor lingkungan, kerapatan rumput, t-test dan Mann-whitney U-test.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.