Laporkan Masalah

Flood Hazard Mapping of Bogowonto River in Purworejo Regency, Central Java

MARGARETHA TITI, Prof. Ir. Joko Sujono, M. Eng., Ph.D ; Dr. Ir. Istiarto, M.Eng

2016 | Tesis | S2 TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAM

Luapan air Sungai Bogowonto kerap membanjiri area disekitarnya selama musim hujan. Kerugian besar berupa kerusakan infrastruktur, rumah tinggal, area persawahan dan perkebunan terjadi hampir tiap tahun. Berdasarkan kejadian banjir yang pernah terjadi sebelumnya, daerah hilir Sungai Bogowonto adalah daerah yang paling banyak menderita kerusakan fisik dan kerugian ekonomi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari karakter bencana banjir dan menciptakan peta ancaman di lokasi studi. Terdapat dua analisis utama; hidrologi dan hidraulika, untuk memodelkan kejadian banjir. Pemodelan hidrologi dan hidraulika banjir yang didasarkan pada hidrograf banjir kala ulang 20 dan 50 tahun sepanjang geometri sungai dilakukan menggunakan program HEC terbaru seperti HEC-HMS 4.1 dan HEC-RAS 5.0. Aplikasi ArcGIS 10.3 juga digunakan sebagai terrain pre-processor dan post-processor dalam pemetaan ancaman. Hasil dari penelitian adalah peta rawan bahaya banjir untuk banjir 20 dan 50 tahun dan perbandingannya dengan kejadian banjir besar beberapa waktu terakhir. Pemodelan genangan banjir menghasilkan area tergenang seluas 993,77 Ha dan 1.175,86 Ha, dengan debit maksimum terhitung pada Bendung Boro sebagai titik awal sebesar 1.206,2 m3/s dan 1.397,3 m3/s masing-masing untuk periode kala ulang 20 dan 50 tahun.

The overflowing discharge of Bogowonto River in Purworejo Regency, Central Java flooded the surrounding area during the rainy season. A huge amount of losses such as damage of infrastructures, housing, and agricultural area occurs every year. According to previous flood events and researches, the downstream area is the most physically and economically affected area from flood in Bogowonto River. This research mainly aim to develop flood hazard map and study the characteristics of flood in the study area. There are two main analysis; hydrologic and hydraulic, to model a flood event. Hydrologic and hydraulic modelling of flood based on 20 and 50-years return period hydrograph along the river geometry is done using the latest HEC program namely HEC-HMS 4.1 and HEC-RAS 5.0. Also, ArcGIS 10.3 is used as a terrain pre-processor and post-processor for hazard mapping. The results of this research are flood hazard maps for 20 and 50 years flood and its comparison to the recent major flood events. Flood inundation modelled covered an area of 993.77 Ha and 1,175.86 Ha, with maximum discharge calculated at Boro Weir as starting point are 1,206.2 m3/s and 1,397.3 m3/s for 20 and 50 years flood case respectively.

Kata Kunci : Banjir, Peta Ancaman, HEC-RAS, Hazard Mapping, Floodplain Mapping

  1. S2-2016-392372-abstract.pdf  
  2. S2-2016-392372-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-392372-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-392372-title.pdf