ANALISIS BATCHING PLANT DAN EVALUASI MUTU BETON PADA PEKERJAAN MASS CONCRETE RAFT FOUNDATION LIPPO THAMRIN OFFICE TOWER

RIZKI WIDODO, Edi Kurniadi, ST., MT.

2016 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL SV

Pekerjaan beton massal merupakan suatu volume beton dengan dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal untuk mengantisipasi terjadinya keretakan pada struktur akibat terjadinya perbedaan panas antara inti dan permukaan beton yang sangat signifikan (melebihi 20o C). Analisisi kapasitas batching plant pengirim beton ready mix dilakukan untuk menjamin kontinuitas pengecoran sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman beton yang mengakibatkan perbedaan suhu yang semakin besar. Pengendalian pengiriman pada pekerjaan beton massal meliputi analisis suhu beton, analisisi kapasitas batching plant, analisis durasi pengecoran dan kebutuhan truck mixer, serta pengendalian mutu beton yang dikirim ke proyek. Beton massal fondasi rakit Lippo Thamrin direncanakan dengan volume 1860 m3 dan mutu beton f’c 25 dilakukan dengan metode wet mix untuk mendapatkan kecepatan pengecoran serta mutu beton yang tetap terjaga. Pengendalian mutu beton di proyek dilakukan dengan pemeriksaan slump, suhu, pembuatan benda uji dan pengujian kuat tekan benda uji. Kapasitas produksi batching plant hasil analisis sebesar 60,26 m3/jam tidak mampu memenuhi kebutuhan proyek dengan 3 Concrete Pump yang disedikan dengan volume total 90 m3/jam. Kebutuhan armada truck mixer hasil analisis adalah sebanyak 31 TM untuk menyelesaikan pengecoran dengan durasi rencana 20,67 jam sementara armada yang tersedia pada plant Tanah Abang hanya 22 TM. Jadi dapat disimpulkan bahwa kapasitas batching plant Tanah Abang tidak mampu memenuhi kebutuhan proyek sehingga perlu dilakukan pengiriman dari plant lain yang berlokasi paling dekat dengan proyek seperti Plant Casablanca, Plant Icon dan Plant Taman Anggrek.

Mass Concrete project is a huge volume of concrete so that it needs the thermal control to anticipated cracking of structure that caused by the diference temperature between core of concrete and the surface of concrete structure. Analysis capacity of batching plant ready mix concrete is made to ensure the continuity of casting and to prevent the tardiness of readymix concrere that can caused the higher of temperature. Control of concrete delivery in mass concrete project involve the analysis of concrete temperature, analysis of batching plant capacity, analysis the duration and truck mixer needed and also the quality control of the concrete. Mass Concrete Raft Foundation Lippo Thamrin is scheduled 1860 m3 in volume with quality of concrete f’c 25 to get the fast delivery and also stable quality of concrete. Quality control of concrete in site is done by checking slump, temperature, making concrete sample and also compressive testing of concrete sample that had been made. The result analysisis of production capacity batching plant 60,26 m3 is unable to cover the needed of mass concrete project that have 3 concrete pump with total capacity 90 m3. The requirement truck mixer result of the analysis is 31 to finish the mass concrete project in 20,67 hours, while in plant Tanah Abang only have 22 truck mixer. So it is can be conclude that the capacity of batching plant Tanah Abang can’t be cover the needs of mass concrete project and it can be solved by delivery from another plant that have the short dstance with project like Casablanca Plant, Icon Plant and also Taman Anggrek Plant.

Kata Kunci : kapasitas batching plant, beton massal, ready mix/batching plant capacity, mass concrete, ready mix