Laporkan Masalah

Pengaruh Idol Group BABYMETAL serta Cara Pandang Masyarakat Sekitar terhadap Anggota Komunitas Metal Penggemar BABYMETAL di Boyolali

BAGAS ARI PRASETYA, Drs. Mulyadi, M.A.

2016 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Skripsi ini membahas mengenai pengaruh budaya pop Jepang, terutama idol group beraliran metal BABYMETAL terhadap anggota komunitas metal yang ada di kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BABYMETAL terhadap perilaku dan cara pandang terhadap budaya Jepang pada penggemarnya yang menjadi anggota komunitas metal. musik metal sendiri mulai muncul pada dekade 1970 dengan permainan gitarnya yang kuat, pakaian serba hitam dan rambut panjang yang menjadi ciri khas, serta sering diidentikkan dengan kekerasan dan pemujaan terhadap setan. BABYMETAL adalah sebuah idol group metal yang terbentuk pada tahun 2010 sebaga subgroup dari idol group Sakura Gakuin. Nama BABYMETAL sendiri merupakan permainan kata dari heavymetal. Perpaduan antara kelucuan idol group dengan musik metal menjadi satu hal yang unik. pada tahun 2012, BABYMETAL menjadi idol group tersendiri, berpisah dengan Sakura Gakuin. Hingga kini, BABYMETAL telah merilis 2 album dan telah melakukan konser dan tur di berbagai negara di Eropa dan Amerika. Boyolali merupakan sebuah wilayah kabupaten di antara gunung Merapi dan Merbabu, serta berpenduduk sekitar 950.000 jiwa. Terkenal sebagai salah satu penghasil susu sapi, sehingga dijuluki Selandia Baru dari Jawa. Pemilihan Boyolali sebagai lingkup penelitian dikarenakan Boyolali sebagai kota kecil tidak luput dari dampak penyebaran budaya pop Jepang. Di Boyolali sendiri terdapat komunitas metal BMHC (Boyolali Metal Head Circle) yang terbentuk pada tahun 2010. Terdiri atas lebih dari 50 anggota dengan berbagai latar belakang seperti pegawai, pelajar dan musisi, serta berciri khas pakaian serba hitam dan rambut panjangnya. Dari komunitas BMHC, diambil 3 orang anggota sebagai narasumber penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan pertanyaan seputar BABYMETAL. Hasil dari penelitian, diketahui alasan narasumber mengidolakan BABYMETAL yaitu dari faktor media seperti internet dan lingkungan pergaulan. Sedangkan pengauh yang timbul antara lain menimbulkan ketertarikan narasumber terhadap budaya Jepang pada umumnya, serta munculnya tindak diskriminasi dari lingkungan sekitar yang kurang sependapat dengan narasumber perihal BABYMETAL.

This thesis discusses about the influences of Japanese pop culture, especially metal idol group, BABYMETAL, to the members of the metal community in Boyolali, Central Java. This study aimed to find out the influences of BABYMETAL on behavior and perception on Japanese culture of the fans which are members of the metal community. Metal music appeared in the 1970s with its powerful guitar playing, black clothes and long hair as characteristics, and often associated with violence and devil's worship. BABYMETAL is a metal idol group formed in 2010 as a subgroup of the idol group Sakura Gakuin. The word "BABYMETAL" itself is wordplay of the heavy metal. A mix of idol group's cuteness with metal music became one unique thing. In 2012, BABYMETAL became separate idol group from Sakura Gakuin. Until now, BABYMETAL has released 2 albums and has been doing concerts and tours in various countries in Europe and America. Boyolali is a region between the Merapi and Merbabu mountain, with a population of about 950,000 inhabitants. Well known as one of the cow's milk producers city, and called New Zealand from Java. The reason for choosing Boyolali as the range of research is, because Boyolali as a small town did not escape from effects of the spread of Japanese pop culture. Boyolali has a metal community, BMHC (Boyolali Metalhead Circle), which was formed in 2010. Consisting of more than 50 members with various backgrounds such as employees, students and musicians, with black clothes and long hair as characteristics. From this community, three members was taken as informant. Data collecting conducted by observation and interviews with questions about BABYMETAL. The results of the the study, it reveals the informant's reasons why they idolized BABYMETAL, such as the media factors i.e internet and social environment. While the influence incurred is, as well as became BABYMETAL fans, the informants became interested in Japanese culture. On the other hand, by idolizing BABYMETAL, they got plenty of criticisms and discriminations from the other members of BMHC.

Kata Kunci : BABYMETAL, budaya pop Jepang, Boyolali, komunitas metal

  1. S1-2016-282597-abstract.pdf  
  2. S1-2016-282597-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-282597-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-282597-title.pdf