Laporkan Masalah

PERAN INTENSITAS MELAKUKAN MEDIA MULTITASKING TERHADAP KEMAMPUAN PEMROSESAN KONTEKS

R BRAHMA ADITYA, Sri Kusrohmaniah, Dra., M.Si., Psikolog

2016 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh intensitas melakukan media multitasking terhadap kemampuan pemrosesan konteks. Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi intensitas individu melakukan media multitasking maka semakin rendah kemampuan pemrosesan konteks individu. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian post-test only design with non-equivalent groups. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan karyawan yang berumur 25 � 38 tahun. Media Use Questionnaire digunakan untuk mengukur intensitas melakukan media multitasking, sedangkan tugas AX-CPT dengan distraksi untuk mengukur kemampuan pemrosesan konteks. Kemampuan pemrosesan konteks diamati berdasarkan akurasi dan waktu reaksi pada masing-masing empat jenis trial. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas melakukan media multitasking dengan kedua indikator pemrosesan konteks pada keempat trial (p>0.05). Analisis selanjutnya menggunakan uji beda Mann-Whitney U test dilakukan dengan melakukan kategorisasi subjek ke dalam kelompok HMM (Heavy Media Multitaskers) dan LMM (Light Media Multitaskers). Terdapat 5 subjek kelompok LMM dan 6 subjek kelompok HMM. Hasil analisis menunjukkan bahwa: a) tidak terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara kelompok LMM dan HMM pada seluruh trial (p>0.05) dan b) tidak terdapat perbedaan waktu reaksi yang signifikan antara kelompok LMM dan HMM pada seluruh trial (p> 0.05). Disimpulkan bahwa intensitas melakukan media multitasking tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan pemrosesan konteks.

The aim of this study was to examine the effect of media multitasking intensity on context processing. Hypothesis proposed on this study was the higher media multitasking intensity the lower the ability to do context processing. The study used quasi experiment with post-test only design with non-equivalent groups. Participants were students and employees, aged 25-38 years old. Media Use Questionnaire was used to measure media multitasking intensity, while AX-CPT with distraction task was used to measure the ability to do context processing. Context processing was examined through accuration and reaction time on four different trials. Pearson�s Product Moment showed that the correlations between media multitasking intensity and the two indicators of context processing were not significant on all the four trials (p>0.05). Further analysis using Mann-Whitney U test was conducted by categorizing the participant into LMM (Light Media Multitaskers) and HMM (Heavy Media Multitaskers) group. There were 5 participants classified into LMM group and 6 participants into HMM group. Result showed that a) there was no significant difference in accuration between LMM group an HMM group throughout all trials (p>0.05) and b) there was no significant difference in time reaction between LMM group and HMM group throughout all trials (p>0.05). Overall, it was concluded that there was no effect of media multitasking intensity on the ability to do context processing.

Kata Kunci : Media Multitasking, Context Processing, AX-CPT with distraction.

  1. S1-2016-334431-abstract.pdf  
  2. S1-2016-334431-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-334431-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-334431-title.pdf