Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA) DENGAN BERATNYA PENYAKIT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI MONTREAL PADA PASIEN KOLITIS ULSERATIF

DANY LESMANA, Dr.dr. Neneng Ratnasari, Sp.PD, KGEH.; dr. Putut Bayupurnama, Sp.PD, KGEH

2016 | Tesis-Spesialis | SP Ilmu Penyakit Dalam

Pendahuluan : Kolitis ulseratif adalah gangguan inflamasi kronik dan difus kolon yang pada perjalanan penyakitnya mempunyai fase aktif dan remisi. Dalam menilai derajat keparahan dapat digunakan klasifikasi Montreal. Pada fase aktif diketahui sering terjadi gangguan nutrisi. Lingkar lengan atas (LiLA) adalah suatu pengukuran antropologi yang sederhana, mudah dan murah untuk menilai status nutrisi. Obyektif: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara lingkar lengan atas (LiLA) dengan beratnya penyakit menggunakan klasifikasi Montreal pada penderita kolitis ulseratif. Metode: Penelitian potong lintang (cross sectional) ini melibatkan pasien-pasien kolitis ulseratif baik rawat jalan maupun rawat inap di RSUP dr. Sardjito. Waktu penelitian dimulai Oktober 2015 sampai Mei 2016. Semua peserta penelitian menjalani penilaian dengan klasifikasi Montreal dan LiLA. Hasil : Nilai rerata LiLA dari 35 pasien 23,83+-3,09cm dengan rerata derajat remisi, ringan dan sedang-berat berturut-turut 26,08+-3,38, cm, 24,22+-1,86cm dan 21,7+-3,76cm. Hubungan nilai LiLA dengan derajat beratnya penyakit didapatkan nilai yang bermakna (p =0,012). Kelompok yang memiliki perbedaan LiLA bermakna terdapat pada derajat remisi vs sedang-berat (p =0,005) dan ringan vs sedang-berat (p =0,027). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nilai LiLA dengan derajat kolitis ulseratif berdasarkan klasifikasi Montreal dengan perbedaan bermakna LiLA pada kelompok remisi vs sedang-berat dan ringan vs sedang-berat serta nilai LiLA terendah pada kelompok sedang-berat.

Background: Ulserative colitis is a diffuse and chronic inflammatory disorder on colon which in its natural course has active phase or remission. Montreal classification is a way to determine its activity. Malnutrition often occurs in active phase. Middle upper arm circumference (MUAC) measurement is a simple, lowcost method to assess nutritional status. Objectives: To determine the comparison of middle upper arm circumference (MUAC) value with the severity of ulcerative colitis using Montreal classification. Methods: This cross-sectional study involved patients with ulcerative colitis that attended to Dr. Sardjito National Referal Hospital from October 2015 to May 2016. All participants disease severit y was assessed using the Montreal classification while nutritional status was assessed using MUAC. Results: The mean MUAC of 35 patients was 23.83+-3.09cm with means for remission, mild and moderate-severe activity were respectively 26.08+3.38cm, 24.22+-1.86cm dan 21.7+-3.76cm. Comparison of MUAC with disease severity was statistically observed (p =0.012). Significant differences of MUAC were detected between remission vs moderate-severe group (p =0.005) and mild vs moderate-severe group (p 0.027). Conclusion: In comparing MUAC with the severity of ulcerative colitis using Montreal classification, the differences of MUAC between remission vs moderate-severe group was observed as well as mild vs moderate-severe group with the lowest MUAC on moderate-severe group.

Kata Kunci : IBD (Inflammatory bowel disease), ulcerative colitis, middle upper arm circumference (MUAC), malnutrition.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.