Laporkan Masalah

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEMETAAN ZONASI RAWAN BANJIR DI KOTA BEKASI TAHUN 2015

RIEZKYA SYAFITRI, Like Indrawati S.Si. M.Sc.

2016 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SV

Hampir di setiap musim penghujan di berbagai provinsi di Indonesia terjadi banjir yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering dilanda banjir adalah Kota Bekasi. Banjir merupakan suatu peristiwa tergenangnya suatu daerah yang disebabkan oleh hujan yang sangat deras dan tidak mampunya tanggul atau bendungan menampung volume air sehingga terjadi luapan air sungai. Sebagian besar wilayah Kota Bekasi mempunyai bentuk wilayah datar dengan cekungan-cekungan berupa rawa namun beberapa di antaranya telah berubah menjadi pemukiman dan industri yang menyebabkan Kota Bekasi rawan terjadi banjir, sedangkan kondisi geomorfologi wilayahnya yang sebagian besar merupakan dataran tentunya memiliki kerawanan banjir yang besar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan membuat peta zonasi rawan banjir yang menggambarkan tingkatan kerawanan bencana banjir di Kota Bekasi menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi (SIG). Metode yang digunakan untuk memetakan zonasi rawan banjir di Kota Bekasi adalah metode pendekatan kuantitatif berjenjang tertimbang. Metode tersebut memberikan skor dan bobot setiap parameter kerawanan banjir dan menggunakan teknik tumpangsusun (overlay) peta setiap parameter untuk menghasilkan peta zonasi rawan banjir. Parameter yang digunakan adalah kemiringan lereng, penggunaan lahan, bentuklahan, infiltrasi tanah, dan curah hujan. Tingkat kerawanan banjir di Kota Bekasi terbagi menjadi lima tingkat, yaitu tidak rawan dengan luas 2.76 km² (1.28%), kurang rawan dengan luas 4.65 km² (2.16%), cukup rawan dengan luas 33.78 km² (15.73%), rawan 78.37 km² (36.49%), dan sangat rawan dengan 95.15 km² (44.31%) dari luas total keseluruhan. Sebagian besar wilayah di Kota Bekasi termasuk dalam kelas sangat rawan terhadap banjir. Kecamatan yang memiliki kerawanan yang tinggi terhadap banjir adalah Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Pondok Melati, Kecamatan Bekasi Barat, dan Kecamatan Bekasi Selatan. Daerah tersebut terklasifikasi memiliki kerawanan banjir karena memiliki parameter yang mendukung terjadinya banjir seperti penggunaanlahan berupa permukiman, curah hujan tinggi, infiltrasi lambat, bentuklahan berupa dataran banjir/dataran alluvial/lembah aluvial, dan lereng yg datar.

Almost every rainy season in various provinces in Indonesia a flood that resulted in a loss for people. One of the areas in West Java province that is often hit by floods is Bekasi City. Flooding is an event that inundate an area caused by torrential rain and the inability of the levee or dam water volume resulting in overflow of river water. Almost the entire territory of Bekasi City have a flatland with swamp basins. However, some of them have been turned into residential and industrial causes Bekasi city prone to flooding, while the condition of geomorphology region are largely a plain landform is certainly prone to a great flood. The purpose of this research is to identify and create a flood-prone zoning maps that illustrate the level of vulnerability to floods in Bekasi City based on the Remote Sensing and Geographic Information Systems (GIS) technology. The method used to map flood-prone zones in Bekasi City are weighted tiered quantitative approach. The method of scoring and weighting each parameter vulnerability to flooding and using techniques maps overlay any parameter to produce a map of flood-prone zones. The parameters used are slope, landuse, landform, soil infiltration, and rainfall. Level of vulnerability to flooding in the city of Bekasi is divided into five levels, which is not prone with an area 2.76 km² (1.28%), less prone an area of 4.65 km² (2.16%), moderate prone with an area 33.78 km² (15.73%), prone an area 78.37 km² (36.49%), and very prone to 95.15 km² (44.31%) of total area. Most areas in Bekasi City belongs to very prone class of flooding. The areas that have a high vulnerability to flooding are Jatiasih Subdistrict, Pondokgede subdistrict, South Bekasi Subdistrict, West Bekasi Subdistrict, and Pondok Melati Subdistrict. The classified area prone to flooding because the parameters have a support the occurrence of floods as landuse form of settlements, high rainfall, late infiltration, landforms like a floodplain / alluvial / alluvial valleys and flat slopes.

Kata Kunci : Flood, Flood Prone Zoning, Geographic Information Systems


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.