Laporkan Masalah

Motif Tindakan Bunuh Diri Tokoh Yoshihide dalam Cerpen Jigokuhen : Pendekatan Psikologi Humanistik

MYKE ANANDA ASTRIANI, Drs. Deddy H. Oekon, M.Hum

2014 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Skripsi ini meneliti motif tindakan bunuh diri tokoh utama, Yoshihide pada cerpen Jigokuhen karya Akutagawa Ryuunosuke. Yoshihide digambarkan sebagai seorang pelukis istana berwatak negatif dan dibenci banyak orang. Watak negatif yang menonjol adalah angkuh, kasar dan egois. Meskipun begitu, ia adalah pelukis yang hebat dan sangat terobsesi dengan lukisannya. Obsesi ini membuatnya rela melakukan apapun bahkan hal-hal diluar batas kewajaran, seperti, tega menyiksa orang lain. Penelitian ini menggunakan teori struktural Robert Stanton untuk mengetahui keterjalinan antar unsur-unsur instrinsik dan dalam membangun totalitas makna cerpen. Teori psikologi humanistik Abraham Maslow, digunakan untuk mengetahui motif tindakan bunuh diri Yoshihide. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yoshihide tidak mampu mengaktualisasikan diri karena ada dua kebutuhan dasarnya yang belum terpenuhi, yaitu kebutuhan akan cinta dan rasa aman. Kegagalan dalam pemenuhan terhadap dua kebutuhan tersebut mengakibatkan munculnya kebutuhan neurotik berupa obsesi Yoshihide terhadap lukisan. Obsesi ini bahkan membuat Yoshihide rela melakukan apapun hingga tega membiarkan putrinya tewas terpanggang api demi menyelesaikan sketsa akhir lukisan. Rasa kesepian sepeninggal sang anak serta rasa cemas akibat tindakan tersebut pada akhirnya mendorong Yoshihide melakukan tindakan bunuh diri.

This thesis aims to investigate the suicide motives of Yoshihide, the main character in Jigokuhen, a short story by Akutagawa Ryuunosuke. Yoshihide is described as a castle painter who has negative personality traits and hated by most people. His worst features are arrogant, rude and selfish. Despite so, he is a great painter and obsessed with his paintings. This obsession turns him into doing inappropriate things, such as torturing people. This research used the structural theory from Robert Stanton to investigate the linkages within the intrinsic elements of the short story. Meanwhile, the suicide motive was analyzed with the theory of humanistic psychology by Abraham Maslow. The results revealed that Yoshihide can not actualize himself because he lacks two basic needs; loved and belongings needs and safety needs. Those two basic needs turn into a painting obsession which is actually a neurotic need. This obsession made him willing to do anything even sacrificing his own daughter burnt to death for the sake of his final sketch. In the end, the loneliness and the guilt of his daughter’s death become the reason of his suicide.

Kata Kunci : psikologi humanistik, motif, bunuh diri


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.