Laporkan Masalah

Perbandingan Ciri Arah Rigi Palatum yang Terpotong Paling Dominan oleh Garis antara Insisivus Kedua dan Kaninus yang Sejajar dengan Raphe Mediana Palatinae antara Mahasiswa Indonesia dan India

FEBRIANA INTAN DIATRI, drg. Sara Afari Gadro, M.kes; dr. IBG. Surya Putra Pidada, Sp.F

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Dalam identifikasi forensik terdapat metode- metode dalam identifikasi manusia. Metode yang sering adalah pemeriksaan sidik jari, gigi geligi, serta DNA. Namun, dalam kondisi korban terbakar, telah terdekomposisi, atau tidak memiliki gigi metode- metode tersebut tidak dapat digunakan. Maka, pada penelitian ini menggunakan identifikasi alternatif lain yaitu analisis rigi palatum karena rigi palatum tidak berubah sepanjang hidup dan berada di rongga mulut sehingga terlindung dari trauma. Tujuan: Mengetahui adanya kemaknaan perbedaan perpotongan rigi palatum berdasarkan arah rigi palatum yang terpotong paling dominan oleh garis antara insisivus dengan kaninus yang sejajar dengan raphe mediana palatinae pada mahasiswa Indonesia dengan India. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross-sectional. Subyek berjumlah 88 dengan masing-masing 44 subyek untuk mahasiswa Indonesia dan India. Pola rigi palatum diamati pada sisi kanan dan kiri palatum berdasarkan arah rigi. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square. Hasil: Pada rigi palatum kiri untuk variabel arah antara populasi Indonesia dan India didapatkan p value = 0,35 sedangkan pada rigi palatum kanan didapatkan p value = 0,00000000002131. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada formulasi ciri arah rigi palatum kanan antara mahasiswa Indonesia dengan India, sedangkan pada arah rigi palatum kiri tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Kata kunci: Identifikasi manusia, identifikasi forensik, analisis rigi palatum, palatoscopy, palatal rugoscopy.

Background: Several methods are used in forensic identification to identify human. Most used methods are finger print examination, dental examination, and DNA. In burnt, decomposed, and edentulous teeth victims, those methods are incapable to be done. Therefore, this study used an alternative method, palatal ridge identification, due to its structural stability and location in the oral cavity. Objective: To know whether there is a significant differences based on direction of the palatal ridge which dominantly crossed by the lines between incicivus and caninus which parallel to the raphe mediana palatinae between India and Indonesia student. Method: This was a cross-sectional study. A number of 88 subjects, 44 subjects are India and 44 subjects are Indonesian. Palatal ridges were examined on the right and the left side of the palate for the direction and length. We used chi-square for the statistical analysis. Result: Based on the direction of the palatal ridge, the p value on the left side of the palate is 0,35 and on the right side of the palate is 0,00000000002131. Conclusion: On the right side of the palate there is a significant differences between India and Indonesia student based on the direction of the palatal ridges, but there is no significant differences on the left side of the palate. Key words: Human identification, forensic identification, palatoscopy, palatal rugoscopy.

Kata Kunci : Identifikasi manusia, identifikasi forensik, analisis rigi palatum, palatoscopy, palatal rugoscopy, human identification, forensic identification.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.