Laporkan Masalah

GAMBARAN KASUS ASFIKSIA MEKANIK YANG DITANGANI DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP Dr.SARDJITO TAHUN 2007-2012

KHARISMA NUR PRABOWO, dr. IBG Surya Putra Pidada, Sp.F.

2013 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang : Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung meningkat. Salah satu bentuk bunuh diri yang paling sering dilakukan adalah dalam bentuk gantung diri. Dalam ilmu kedokteran forensik, gantung diri merupakan salah satu bentuk dari asfiksia mekanik. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus asfiksia mekanik yang ditangani di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP dr.Sardjito pada tahun 2007-2012. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional. Hasil : Dari keseluruhan data diperoleh 75 kasus dengan kematian asfiksia mekanik dari total rekam medis selama 6 tahun yang berjumlah 904 rekam medis. Diperoleh hasil berupa subjek berjenis kelamin laki-laki memiliki prevalensi lebih besar yaitu 48 korban (64%). Prevalensi kelompok usia 21-40 tahun merupakan yang tertinggi yaitu 35 kasus (46,67%). Tempat kejadian terbanyak ada di Kota Yogyakarta dengan jumlah 27 kasus (36%). Kasus terbanyak adalah kasus obstruksi jalan nafas oleh benda asing sebanyak 32 kasus (42,67%). Prevalensi terbanyak kasus yang ditemukan memiliki ciri yang sama dengan meninggal dengan cara bunuh diri sebanyak 27 kasus (36%). Kesimpulan : Prevalensi terbanyak terjadinya kasus kematian asfiksia mekanik adalah pada tahun 2009; korban kematian kasus asfiksia mekanik dengan jenis kelamin laki-laki memiliki prevalensi yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan; kasus kematian asfiksia mekanik paling banyak terjadi di Yogyakarta dibandingkan dengan kabupaten lainnya; kelompok usia dengan prevalensi terbanyak adalah kelompok 21-40 tahun; kategori “Obstruksi Jalan Nafas oleh Benda Asing” memiliki prevalensi yang lebih besar dibandingkan dengan kategori lain; kasus asfiksia mekanik bercirikan bunuh diri merupakan kasus terbanyak.

Lately, the number of suicide cases in Indonesia is considered worth a concern because its rate keeps rising. One of the most common methods of suicide is by hanging. In Forensic Medicine, hanging is one of mechanical asphyxia forms. Objective : The purpose of this study is to find out the profile of mechanical asphyxia cases that were examined in Forensic Department of dr.Sardjito Hospital in 2007-2012. Method : This is a retrospective study with descriptive and observational as a study design. Results : The result showed that there were 75 cases with mechanical asphyxia out of total 904 cases within 6 years. The prevalence of male was higher with 48 cases (64%). Most cases were in age group of 21-40 years old with 35 cases (46,67%). Most cases, which were 27 cases (36%), were found in Yogyakarta. The category of “airway obstruction by foreign bodies” was the most prevalent cases with 32 cases (42,67%). Most cases were found with the characteristic of suicide with 27 cases (36%). Conclusions : Most cases were found in year 2009; the prevalence of male was higher than woman; most cases of mechanical asphyxia were found in Yogyakarta; the age group of 21-40 years old was the highest prevalence; the category of airway obstruction by foreign bodies was the most prevalent; most mechanical asphyxia cases were found with characteristic of suicide as the manner of death

Kata Kunci : Visum et Repertum; Rekam Medis; Forensik; Asfiksia; Asfiksia Mekanik.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.