Laporkan Masalah

Profil kadar hormon Paratiroid, Kalsium dan Fosfat pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisis di RS Dr. Sardjito Yogyakarta

OCTAWATI, Ita, dr. Harjo Mulyono, SpPK(K)

2005 | Tesis | PPDS I Patologi Klinik

Pasien-pasien gagal ginjal dengan hemodialisis (HD) kronik selain diketahui mempunyai gangguan metabolisme kalsium dan fosfat, juga memiliki kadar hormon paratiroid tidak normal (meningkat). Sebanyak 84% penderita GGK dengan HD regular di RSUP Dr. Ciptomangunkusumo mengalami gangguan metabolisme fosfat, kalsium dan HPT. Angka prevalensi hiperparatiroidisme sekunder di Instalasi Ginjal RS Dr. Sardjito Yogyakarta sebesar 41%. Hormon paratiroid merupakan hormon yang disintesis oleh kelenjar paratiroid dan disekresi sebagai molekul asam amino 84, selanjutnya disebut sebagai hormon paratiroid intak (HPT intak). Pemeriksaan kadar HPT intak, kalsium dan fosfat pada gagal ginjal kronik penting diketahui untuk tatalaksana klinik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya kejadian hiperparatiroidisme sekunder pasien GGK yang menjalani HD, mengetahui variasi pola kadar HPT intak, kalsium dan fosfat pada hiperpatiroidisme sekunder, mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar hormon paratiroid intak (HPT intak), kalsium dan fosfat berdasarkan kelompok HD kurang atau sama dengan 1 tahun dan kelompok HD lebih dari 1 tahun, juga untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara hormon paratiroid dengan kadar kalsium, hormon paratiroid dengan fosfat dan antara hormon paratiroid dengan lama HD. Penelitian dilakukan secara potong lintang. Subyek penelitian penderita gagal ginjal kronik (GGK) dengan HD di RS DR Sardjito > 12 minggu, menggunakan informed consent. Identitas subyek penelitian dicatat, kadar HPT intak ditetapkan dengan metode ELISA, kadar kalsium dan fosfat ditetapkan dengan alat fotometer (data dianalisis secara deskriptif dan statistik). Analisis statistik uji beda menggunakan t-test independent, uji korelasi dengan Pearson correlation, uji proporsi dengan Chi square/ Fisher exact test. Didapatkan 70 subyek penelitian, rerata kadar HPT intak: 387,126 + 275,456 pg/ml, sebanyak 61,42% subyek dengan HPT tinggi, Rerata kadar kalsium: 7,12+2,7 mg/dl, 64,29% terjadi hipokalsemia, rerata kadar fosfat adalah 7,936+4,277 mg/dl, sebanyak 77,14% subyek dengan hiperfosfatemia. Kadar kalsium, fosfat maupun HPT intak pada kelompok HD < 1 tahun dan kelompok HD > 1 tahun tidak didapatkan perbedaan bermakna dengan p > 0,05. Terdapat korelasi bermakna meskipun lemah (r=0,293; p< 0,05) antara kadar HPT intak dengan lama HD.

Chronic hemodialysis is associated with profound disturbances in calcium and phosphate metabolism and abnormal parathyroid hormone levels. Effects of more frequent HD on calcium and phosphate balance have not been fully elucidated. There are 84% of regular hemodialysis patient in Dr. Cipto Mangunkosumo Hospital with calcium, phosphate and parathyroid hormone disturbances, while prevalence of secondary hyperparathyroidism in Renal Unit of Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta is 41%. Laboratory examination of intact parathyroid hormone, calcium and phosphate level in secondary hyperparathyroidism have an important value in clinical settings.The aim of the present study was to determine the prevalence of secondary hyperparathyroidism in hemodialysis patients, to determine the different of parathyroid, calcium and phosphate levels between patients with hemodialysis duration less then a year and more than a year. Also determined was whether there is any association between intact parathyroid hormone and calcium level, phosphate level and hemodialysis duration. This cross-sectional study was done on patients with end-stage renal disease (ESRD) undergoing maintenance hemodialysis treatment in Dr. Sardjito Hospital with the hemodialysis duration is more than 12 weeks. Intact PTH (iPTH) level was measured with ELISA while calcium and phosphate level determined by fotometer. Data was analyzed using independent t-test, Pearson correlation and chi square/Fisher exact test. Among 70 patient recruited, mean iPTH levels was 387,126 + 275,456 pg/ml and 61,42% subjects have high iPTH levels, mean calcium levels was 7,12+2,7 mg/dl and 62,29% subject have hypocalcemia while mean phosphate level was 7,936+4,277 mg/dl with 77,14 % hyperphosphatemic patients. There is no different in calcium, phosphate and iPTH level between two groups according hemodialysis duration. There is significant correlation between iPTH levels and hemodialysis duration.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik,Kadar Hormon Paratiroid,Kalsium,Fosfat,Hemodialisis, hemodialysis, secondary hyperparathyroidism, intact parathormon, calcium, phosphate.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.