Penyakit rhinitis merupakan penyakit radang saluran pernafasan bagian atas baik akut mahupun kronis. Apabila tidak segera ditangani maka akan memiliki kecenderungan terjadi perluasan radang ke arah larynx, trakea, bronkus, dan paru-paru serta dapat menimbulkan radang pada sinus nasalis dan frontalis sehingga penanganannya lebih sulit dan mahal. Dalam rangka upaya peningkatan populasi kuda di Daerah Istimewa Yogyakarta (D I Y) perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan kuda, salah satunya dengan studi isolasi macam bakteri pathogen dari lendir hidung kuda penderita rhinitis di D I Yogyakarta. Penelitian menggunakan pasien kuda yang terdiagnosa rhinitis milik peternak di daerah Kebupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kebupaten Bantul, D I Yogyakarta yang dilaporkan sakit dan diperiksa dari bulan Mei sampai September 2015. Kuda-kuda yang dilaporkan sakit dan diperiksa sebanyak 18 ekor dan dilakukan pemeriksaan kesehatan umum secara rinci melalui system organ pada tubuh kuda dan sampel darah diserta dianalisis menunjukkan gambaran darah dengan kondisi kadar leukosit yang tinggi, maka dilakukan pengambilan sampel lendir hidung dengan swab steril dan isolasi bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FKH UGM untuk mengetahui macam bakteri patogen. Hasil isolasi bakteri pathogen yang terdapat pada leleran hidung kuda penderita rhinitis adalah Streptococcus sp., Staphylococcus sp. dan Pseudomonas sp.

Rhinitis is an acute or chronic inflammatory disease that affects the upper respiratory tract. When not treated immediately, the inflammation spreads to the larynx, trachea, bronchus, and lungs, and even the sinus nasalis and frontalis, making it difficult and expensive to treat. To increase the population of horses in Daerah Istimewa Yogyakarta (D I Y), the quality of health management should be improved, and one of the methods is bacteria isolation from the horses diagnosed with rhinitis in D I Y. The study involves horses diagnosed with rhinitis in Kebupaten Sleman, Kota Yogyakarta, and Kebupaten Bantul, D I Yogyakarta that were reported from May till September 2015. A total of 18 sick horses were examined and diagnosed via interviewing the owner and carrying out a general health examination on the horses and blood sample analysis. The blood sample analysis shows that the blood profile has a high level of leucocyte, and hence nasal discharge samples are collected using sterile swabs, kept in a transport medium and sent to Microbiology Laboratory FKH to identify the types of pathogenic bacteria in the mucus. Results from isolation of pathogenic bacteria from nasal discharge samples are Streptococcus sp., Staphylococcus sp., and Pseudomonas sp.

Kata Kunci : rhinitis, horse, swab, isolation, bacteria