URGENSI LITERASI DIGITAL UNTUK PELAJAR SMA Penelitian Survei Tingkat Literasi Digital Pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta
REZHA ROSITA AMALIA, Lisa Lindawati, S.I.P., M.A
2016 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIPerkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini turut ambil peran dalam mengubah pola pikir dan sikap pelajar. Di satu sisi, internet membawa pengaruh positif bagi remaja karena mereka bisa membangun identitas sosial yang berkaitan dengan kegelisahan Siapa Aku dan Di kelompok mana aku sesuai (Kirsh, 2010: 21). Di sisi lain, internet membawa pengaruh negatif pada maraknya cyberbullying yang menunjukkan masih minimnya penerapan etiket berinternet di kalangan pelajar (Pratama: 2014: 335). Pelajar sebagai digital native disajikan beragam pilihan teknologi komunikasi yang mutakhir, tetapi mereka masih minim menerapkan netiket selama berkomunikasi menggunakan internet. Di Indonesia, literasi digital masih difokuskan kepada kompetensi teknis menggunakan internet. Padahal berdasar individual competence yang disusun European Commisision (2009) untuk mengukur tingkat literasi media seseorang, setidaknya ada tiga komepetensi yang harusnya dipenuhi, yakni kemampuan teknis, pemahaman kritis, dan kemampuan berkomunikasi dan berpartisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat literasi digital pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan pengukuran individual competences yang telah disusun dan digunakan European Commission (2009) untuk meneliti tingkat literasi media di beberapa negara di Eropa. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data utama ialah kuesioner. Kesimpulan yang dapat diketahui dari hasil penelitian ialah tingkat literasi digital pelajar SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah berada di tingkat advanced. Pelajar sudah mahir dalam menggunakan beragam perangkat teknologi, baik perangkat teknologi keras maupun perangkat teknologi lunak. Pemahaman kritis mereka juga sangat baik terhadap konten internet, yakni mampu menganalisis, mengevaluasi dan melakukan sintesis terhadap konten. Pengetahuan terhadap netiket juga sudah mereka ketahui dengan baik dan mereka terapkan dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Upaya untuk berpartisipasi dalam masyarakat menggunakan gerakan sosial online juga sudah dijalankan oleh beberapa di antara mereka, meskipun dari hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar memilih untuk tidak berpartisipasi.
Recently, IT and communication development specially internet already change the mindset and behaviour of the many teenagers. Internet can give positive effects to the teenagers, due to by internet they can build their social identity that related with their anxiety Who Am I and Where Is My Place (Kirsh, 2010: 21). But in other side, internet bring negative effect such as cyberbullying that show to us how ethics less of the teenagers during internet surfing (Pratama: 2014: 335). As digital native, students are presented many various hi-tech communications, but they are still ethics less while communicate using internet. In Indonesia, digital literacy is only focused to internet technical competency. However, based on individual competence by European Commission (2009), to measure individual media literacy level, at least there are 3 competences that should be fulfilled; technical skill, critical understanding, and active communication skill. This research is proposed to get illustration about digital literacy level of high school students especially in D.I. Yogyakarta by individual competences measurement that created and used by European Commission (2009). This research uses quantitative survey method and for the instrument to main data collection is questioner. The conclusion of this research is the digital literacy level of high school students in Yogyakarta already in advanced level. The students have skilled in many hi-tech gadget, not only hardware but also software. Their critical understanding is also good for internet contents; they can analyze, evaluate, and synthesis to contents. Besides that, the knowledge about internet ethics also has well known among Yogyakarta high school students and they also apply it when does communication and interaction with someone. The effort to be participated in society by online social campaign is also has implemented, even the result shows that most high school students in Yogyakarta are not join as participant.
Kata Kunci : Literasi Digital, Individual Competences, Pelajar, Internet, Netiket, Digital literacy, individual competences, student, internet, internet ethics