Menstruasi, suatu periode bulanan merupakan pengeluaran teratur darah dan jaringan mukosa dari lapisan dalam rahim melalui vagina wanita selama masa subur. Menstruasi menyebabkan wanita rentan mengalami anemia defisiensi besi, jika tubuh tidak mampu mengganti besi yang hilang. Defisiensi besi merupakan salah satu faktor pemicu perkembangan stomatitis aftosa rekuren (SAR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehilangan darah selama menstruasi dengan keparahan SAR. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Responden penelitian berasal dari populasi mahasiswi FKG UGM tahun 2015 yang diperoleh melalui pengisian kuesioner penjaringan (RASDX). Dari total 544 mahasiswi, diperoleh sebanyak 71 mahasiswi memenuhi kriteria inklusi. Kehilangan darah pada penelitian ini diukur menggunakan skoring menstrual blood loss (MBL) dan keparahan SAR diukur menggunakan Ulcer Severity Score (USS). Hubungan antara skoring MBL dan USS dianalisis melalui uji korelasi Spearman dengan derajat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki skor MBL ringan (85,92%) dan skor USS yang relatif sedikit. Hasil uji korelasi Spearman antara skoring MBL dan USS menunjukkan nilai p > 0,05 dengan r = 0,025. Kesimpulan penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara jumlah kehilangan darah menstruasi yang diukur menggunakan skoring MBL dengan keparahan SAR.

Menstruation, a monthly periode is the regular discharge of blood and mucosal tissue from the inner lining of the uterus through the vagina in women during childbearing aged. Menstruation causes women susceptible to iron deficiency anemia, when the body is unable to replace the lost iron. Iron deficiency is one of the factors triggering the development of recurrent aphthous stomatitis (RAS). This study aimed to determine the relationship between blood loss during menstruation with the severity of RAS. The research was descriptive analytic cross-sectional design. Respondents came from FKG UGM student population in 2015 obtained through filling out screening questionnaire (RASDX). Of the total 544 female students, gained as much as 71 students met the inclusion criteria. Blood loss in this study was measured using a menstrual blood loss (MBL) scoring and severity of RAS is measured using Ulcer Severity Score (USS). The relationship between MBL and USS scoring was analyzed through the Spearman correlation test with significance level of 95%. The results showed most respondents had mild MBL score (85.92%) and USS scores relatively small. Spearman correlation test results between MBL and USS scoring showed the value of p > 0,05 with r = 0,025. It can be concluded that there was no correlation between the amount of menstrual blood loss with the severity of SAR.

Kata Kunci : Menstruasi, Menstrual Blood Loss (MBL), Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR), Ulcer Severity Score (USS)