HUBUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KABUPATEN PURBALINGGA
RAVENALLA A.A.S.P.S, Prof.dr.M. Hakimi, SpOG(K), Ph.D; Dr.drg. Dibyo Pramono, SU, MDSc
2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Kabupaten Purbalingga tahun 2013 angka kematian bayi (AKB) mencapai 172 kasus atau 11,3/1000 kelahiran hidup dan AKB yang disebabkan BBLR adalah 48 kasus dengan total BBLR tahun 2013 mencapai 633 kasus. Selain itu angka kematian ibu, neonatus dan angka BBLR masih tergolong tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status ANC, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, anemia, paritas, jarak kehamilan, kekurangan energi kronis serta hipertensi terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Purbalingga Metode: Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan studi cases control, rancangan ini bersifat retrospective study. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil yang melahirkan bayi dan tercatat pada rekam medis puskesmas Kabupaten Purbalingga tahun 2013. Besar sampel ditentukan menggunakan perhitungan sample size Lemeshow (OR: 2,33; P: 80%; a: 5%;) hingga didapatkan jumlah sampel minimal 113 untuk setiap kelompok kasus dan kontrol. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dan lembar check list. Analisis bivariat dengan McNemar dan multivariat menggunakan conditional logistic regretion Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan nilai Odds Ratio (OR) tingkat pendidikan 2,21, sosial ekonomi 4,61, kualitas ANC kurang dan kunjungan ANC berisiko 6,00, KEK 7,5, anemia 1,66, paritas 2,66, jarak kehamilan 1,33, hipertensi 3,5. Dari analisis multivariat didapatkan nilai OR kualitas ANC kurang dan kunjungan ANC berisiko 4,00, sosial ekonomi 4,04, KEK 6,72 dan anemia 2,60. Kesimpulan: Variabel sosial ekonomi, kualitas ANC kurang dan kunjungan ANC, KEK dan anemia memiliki hubungan terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Purbalingga. Peningkatan kualitas pelayanan ANC dan penyuluhan mengenai pentingnya melakukan kunjungan ANC tepat waktu diperlukan untuk menurunkan kejadian BBLR di Kabupaten Purbalingga
Background: Infant mortality rate (IMR) Purbalingga�s district in 2013 reach 172 cases or 11,3/1000 birth life. IMR caused by low birth weight is 48 with total low birth weight for 2013 reach 633 cases. Otherwise maternal mortality, neonatal mortality and low birth weight case still high in Purbalingga district. The objective of this research is to know the relationship between mother�s ANC status, socio economic, educational level, anemia, parity, birth interval, chronic energy deficiency and hypertension towards low birth weight in Purbalingga district Method: This research use cases control study design. Subject in this research is mother who was gave birth in 2013. Sample size is calculated from hypothesis test of Odds Ratio (OR) by use Lemeshow calculation (OR: 2,33; P:80%; a: 5%) and get minimum sample 113 for each case group and control group. This research use questionnaires and check list sheet for the instrument. Bivariate analysis using McNemar dan multivariate using conditional logistic regretion Result: based on bivariate analysis, OR of educational level: 2,21, socio economic: 4,61, low ANC quality and risk ANC visit: 6,00, anemia: 1,66, parity: 2,66, pregnancy spacing: 1,33, chronic energy deficiency: 7,5, hypertension: 3,5. Based on multivariate analysis, OR of low ANC quality and risk ANC visit: 4,00, socio economic: 4,04, chronic energy deficiency 6,72 and anemia 2,60. Conclusion: socio economic, low ANC quality and risk ANC visit, chronic energy deficiency and anemia are have relationship with low birth weight incident in Purbalingga district. Increasing of ANC quality and counseling how important have ANC visit on time are needed for decrease low birth weight incident in Purbalingga district
Kata Kunci : BBLR, ANC, case control