Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang membutuhkan terapi jangka panjang dan memerlukan kepatuhan dalam penggunaan obat. Kartu pengingat pengobatan merupakan alat bantu konseling farmasis yang diberikan ke pasien untuk memantau penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling farmasis dan alat bantu kartu pengingat pengobatan terhadap kepatuhan, outcome klinik dan kepuasan serta untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan terhadap outcome klinik dan hubungan antara kepatuhan terhadap kepuasan pasien DM tipe 2 anggota PROLANIS pada dokter keluarga di Kabupaten Kendal. Penelitian quasi eksperimen dengan pretest-posttest design with control group ini dilakukan selama November 2014 � Januari 2015. Pasien dikelompokkan menjadi dua kelompok subyek yang berbeda, yaitu kelompok yang mendapat intervensi berupa konseling dari farmasis dan alat bantu kartu pengingat pengobatan sebanyak 76 pasien dan kelompok tanpa intervensi (kontrol) sebanyak 75 pasien. Pengelompokan pasien dilakukan secara non random. Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) digunakan untuk mengukur kepatuhan. Diabetes Medication Satisfaction Tool Scale (DMSAT) digunakan untuk mengukur kepuasan terapi. Outcome klinik dilihat dari penurunan GDP dan GDPP. Konseling farmasis dan alat bantu kartu pengingat pengobatan berpengaruh terhadap kepatuhan, penurunan GDP dan GDPP (p=0,000; 0,000; 0,019), tetapi tidak berpengaruh terhadap kepuasan terapi pada pasien DM tipe 2 (p=0,180). Ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan terhadap penurunan GDP dan GDPP pada kelompok intervensi (p=0,007; 0,000). Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kepatuhan dan tingkat kepuasan terapi pada pasien DM tipe 2 (p=0,275).

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease that requires long-term therapy and patient adherence. Medication reminder card is a tool given by the pharmacist to patients for monitoring adherence drug use. This study aims to determine the effect of the pharmacist counseling and the medication reminder card to the patient adherence, clinical outcomes and patient satisfaction as well as influence the relationship between the patient adherence and clinical outcome. The in addition relationship between patients adherence and satisfaction of DM type 2 are also determined chronic disease management programs (PROLANIS) member of the family madicine in Kendal. The quasi experimental design research using the control group design with pretest posttest was during periode November 2014 - January 2015. Patients were divided into two groups, namely the intervention group and control. Intervention group is provide counseling from the pharmacist/ researcher and the madication reminder cards (76 patiens). Control group is group without any intervention (75 patiens). Grouping patients conducted in non-random. Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) is used to measure the adherence. Diabetes Medication Satisfaction Tool Scale (DMSAT) is used to measure patients satisfaction. Clinical outcomes were calculated from the decline in GDP and GDPP. Pharmacists counseling and medication reminder card affected the adherence, decrease in GDP and GDPP (p=0,000; 0,000; 0,019), however had no effect on the therapy satisfaction of patients with DM type 2 (p=0,180). There is a significant relationship between the adherence and the decrease in GDP and GDPP in the intervention group (p=0,007; 0,000). There is no significant relationship between the level of patient satisfaction to futhermore patient adherence in DM type 2 patient (p=0,275).

Kata Kunci : Konseling, Diabetes Melitus, Kepatuhan, Outcome klinik, Kepuasan terapi