Pasca diberlakukannya otonomi daerah, pembangunan ekonomi difokuskan di daerah-daerah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan daerahnya. Namun dalam pelaksanaannya berbagai masalah terjadi, ketimpangan dan kemiskinan adalah masalah utama. Peningkatan pendapatan daerah harus dilakukan dengan menggali potensi-potensi daerah yang dimiliki dan mengembangkannya. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Yogyakarta meliputi Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi struktural yang terjadi dalam proses pembangunan ekonomi daerah, mengetahui sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasinya, serta menganalisis sejauh mana ketimpangan terjadi di Kabupaten/Kota Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan menghitung kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB Kabupaten/kota di Yogyakarta dan Shift Share untuk melihat perubahan struktur ekonomi yang terjadi, Location Quotient (LQ) dan Model Rasio Pertumbuhan (MRP) digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif dan spesialisasinya. Selain itu digunakan juga Indeks Williamson dan Indeks Enthropy Theil umtuk mengetahui sejauh mana ketimpangan terjadi dalam proses pembangunan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan telah terjadi ketimpangan ekonomi di Kabupaten/Kota Yogyakarta selama periode penelitian 2000 sampai dengan 2010.

The post-enactment of regional autonomy brings Indonesia economic development to focus on its regional welfare by increasing the economic growth. On the implementation, however, problems arise. Economic inequality and poverty are primary ones.In this regard, the improvement of regional income should be followed by exploring and developing the region potential This study is conducted in Yogyakarta Special Region including Sleman Regency, Bantul Regency, Kulon Progo Regency, Gunungkidul Regency, and Yogyakarta Municipality. It aimsat investigating the structural change occurs in the region economic development, determining the leading as well as competitive sectors and their specialization, and analyzing the economic inequality occurs in Yogyakarta Districts. Data analyses are done by calculating each sector contribution to Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Yogyakarta. Shift Share analysis is used to measure the significant economic structure changes. Location Quotient (LQ) and Growth Ratio Model (GRM) are utilized to discover each sector leading and competitive potential and its specialization. Besides, Williamson Index and Entropy Theil Index are employed to find out the extent to which inequality occurs in the development process during the research period from 2000 to 2010. The findings of this study indicates that Yogyakarta regency/municipality has experienced economic inequality.

Kata Kunci : Transformasi Struktural, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Ekonomi