Laporkan Masalah

PENGARUH PENCEGAHAN SEKUNDER TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD. DR. MOEWARDI DI SURAKARTA

HIDAYAH KARUNIAWATI, Prof. DR. Zullies Ikawati., Apt

2015 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Salah satu tujuan terapi stroke adalah mencegah stroke yang berulang. Menurut AHA/ASA, salah satu upaya mencegah terjadinya stroke berulang dengan menggunakan pencegahan sekunder yaitu terapi antiplatelet/antikoagulan, antihipertensi, antidislipidemia, dan antihiperglikemi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi pencegahan sekunder dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stroke berulang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, case control yang dikerjakan secara retrospektif. Jumlah subyek penelitian sebanyak 165 pasien, terdiri dari 82 pasien kelompok kasus dan 83 pasien kelompok kontrol. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien tentang kepatuhan menggunakan terapi pencegahan sekunder, riwayat penyakit, dan riwayat sosial, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil rekam medik. Analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan terapi pencegahan sekunder dan faktor lain dengan kejadian stroke berulang dilakukan dengan uji bivariat/chi square, sedangkan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel dengan kejadian stroke berulang dilakukan dengan uji multivariat regresi logistik. Pemberian pencegahan sekunder dan kepatuhan pasien dalam menggunakan pencegahan sekunder menurunkan angka kejadian stroke berulang. Penurunan tersebut adalah pemberian terapi antiplatelet dan patuh 68% menjadi 24%, pemberian terapi antihipertensi dan patuh 69% menjadi 23%, pemberian terapi antidislipidemia dan patuh 54% menjadi 29%, pemberian terapi antihiperglikemi dan patuh 52% menjadi 23%, dan kombinasi keempatnya menurunkan angka kejadian stroke berulang dari 52% menjadi 13%. Hasil multivariat menunjukkan variabel yang berpengaruh dengan kejadian stroke berulang adalah tidak menggunakan terapi antihipertensi (P=0,000; OR 9.871), tekanan sistolik ≥140mmHg (P=0,011; OR 3,156), kadar HDL<40mg/dl (P=0,005; OR 3,594), dan inaktivitas (P=0,048; OR 2,365). Kesimpulan penelitian ini adalah pencegahan sekunder berupa pemberian terapi antihipertensi dan kepatuhan dalam menggunakan/minum terapi antihipertensi mempunyai pengaruh menurunkan kejadian stroke berulang. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stroke berulang adalah tidak menggunakan terapi antihipertensi, tekanan sistolik≥140mmHg, kadar HDL<40mg/dl, dan inaktivitas.

One of the aim of stroke therapy is to prevent recurrent stroke. According to the AHA/ASA, treatment recommendations are used to prevent recurrent stroke, i.e. antiplatelet/anticoagulants, antihypertensives, antidyslipidemia, and antihyperglycemic. The purpose of this study were knowing the influence of secondary prevention and knowing the factors that could influence the occurrence of recurrent stroke. This research was conducted with a quantitative approach, case-control is done retrospectively. The subjects of this study were 165 respondents, consist of 82 respondents included in the case group and 83 respondents included in the control group. The research subjects were interviewed about the compliance in the use of secondary prevention therapies as the primer data, the secondary data were taken from medical record. Analysis data with bivariat/chi square and logistic regression multivariate. Usage secondary prevention and complience reduced recurrent stroke event, antiplatelet therapy could reduce recurrent stroke from 68% to 24%, antihypertensive therapy reduced recurrent stroke from 69% to 23%, antidislipidemic therapy reduced recurrent stroke from 54% to 29%, antihiperglikemic therapy reduced recurrent stroke from 52% to 23%, and combination four secondary prevention reduced recurrent stroke from 52% to 13%. Multivariate analysis showed that without using antihypertensive therapy (P=0,000; OR 9.871), systolic blood pressure≥140mmHg (P=0,011; OR 3,156), HDL<40mg/dl (P=0,005; OR 3,594), and inaktivity (P=0,048; OR 2,365) influence recurrent stroke. Conclusion of this research was secondary prevention, that is antihypertensive therapy and compliance can reduce recurrent stroke event. Factors that affect of recurrent stroke are without using antihypertensive therapy, systolic blood pressure≥140mmHg, HDL<40mg/dl, and inactivity.

Kata Kunci : stroke berulang, pencegahan sekunder, kepatuhan, terapi antihipertensi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.