Laporkan Masalah

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN CAPAIAN MUTU PERIODE PEMELIHARAAN KONSTRUKSI JALAN (PHO-FHO)

MUHAMMAD ANDI P, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT.

2015 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Jaringan jalan merupakan infrastruktur utama penggerak roda perekonomian nasional. Pemeliharaan jalan perlu dilakukan secara berkesinambungan, khususnya pada jenis konstruksi jalan dengan perkerasan lentur (flexible pavement). Pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara rutin maupun berkala. Pemeliharaan jalan secara rutin dilaksanakan sepanjang tahun dan sesegera mungkin ketika terjadi kerusakan. Pemeliharaan secara berkala dilakukan dengan melakukan peremajaan terhadap bahan perkerasan. Masa pelaksanaan kontrak pemeliharaan berkala jalan terdiri atas 2 (dua) periode, yaitu: periode pelaksanaan konstruksi dan periode pemeliharaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kontraktor selama periode pemeliharaan konstruksi jalan. Data awal diperoleh dengan melakukan survei terhadap pengelola jalan pada wilayah kerja BBPJN III Ditjen Bina Marga di Palembang. Survei dilakukan untuk menentukan bobot faktor penilaian kinerja kontraktor. Faktor-faktor penilaian kinerja kontraktor, terdiri dari faktor: sumber daya manusia, material, peralatan, metode kerja, keuangan, dan lingkungan. Hasil pembobotan faktor penilaian digunakan sebagai dasar pembuatan model monitoring dan evaluasi periode pemeliharaan konstruksi jalan. Uji coba model dilakukan terhadap kinerja kontraktor di Ruas Jalan Nasional Penghubung Lintas Sumatera Selatan. Hasil penilaian kinerja kontraktor selama periode pemeliharaan konstruksi jalan, sebagai berikut: (1) Paket Peningkatan Struktur Jalan Simpang Indralaya– Batas Kota Prabumulih, masuk kategori “medium” dengan nilai 73,48; (2) Paket Peningkatan Struktur Jalan Sudirman, masuk kategori “lack” dengan nilai 46,48; (3) Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Prabumulih–Simpang Belimbing–Batas Kota Muara Enim, masuk kategori “lack” dengan nilai 48,29; (4) Paket Peningkatan Struktur Jalan Simpang Indralaya–Prabumulih–Simpang Belimbing, masuk kategori “medium” dengan nilai 62,40; dan (5) Paket Peningkatan Sruktur Jalan Simpang Belimbing–Muara Enim, masuk kategori “medium” dengan nilai 58,54. Variabel yang menjadi kendala dalam pencapaian kualitas mutu periode pemeliharaan konstruksi jalan, adalah: (a) tenaga kerja kontraktor kurang menerapkan standar mutu pemeliharaan; (b) tenaga kerja kontraktor kurang berpengalaman dalam bidang konstruksi jalan; (c) ketersediaan tenaga kerja kurang mencukupi; (d) harga penawaran layanan pemeliharaan rutin oleh kontraktor terlalu rendah; (e) ketidaktepatan jenis penanganan perbaikan terhadap kerusakan; (f) ketidaktepatan waktu tanggap perbaikan; (g) ketidaklaikan fungsi alat berat; (h) kualitas mutu material yang masih rendah; dan (i) kontraktor kurang mengantisipasi kondisi cuaca (hujan) selama periode pemeliharaan.

The road network is a major infrastructure driving the national economy. Maintenance should be done in a sustainable way, especially on the type of road construction with flexible pavement. Road maintenance can be carried out regularly or periodically. Routine road maintenance carried out throughout the year and as soon as possible when the damage occurred. Periodic maintenance is done by the rejuvenation of the pavement material. Road construction contract consists of two (2) periods, namely: the period of construction and warranty period. This study aimed to evaluate the performance of the contractor during the construction warranty period. Preliminary data obtained by surveying managers of the road in the area of BBPJN III Palembang. The survey was conducted to determine the weighting factor of contractor’s performance assessment. Contractor’s performance assessment, consists of those factors: human resources, materials, equipment, work methods, financial, and environmental. The results of this weighting factors used as the basis of assessment for monitoring and evaluation the model of road construction warranty period. The test was conducted to measure the contractor’s performance in penghubung lintas sumatera national road. The results of contractor performance assessment for road construction warranty period, as follows: (1) Paket Peningkatan Struktur Jalan Simpang Indralaya– Batas Kota Prabumulih, in the category \\"medium\\" with a value of 73.48; (2) Paket Peningkatan Struktur Jalan Sudirman, in the category of \\"lack\\" with a value of 46.48; (3) Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Prabumulih–Simpang Belimbing–Batas Kota Muara Enim, in the category of \\"lack\\" with a value of 48.29; (4) Paket Peningkatan Struktur Jalan Simpang Indralaya–Prabumulih–Simpang Belimbing, in the category \\"medium\\" with a value of 62.40; and (5) Paket Peningkatan Sruktur Jalan Simpang Belimbing– Muara Enim, in the category \\"medium\\" with a value of 58.54. There are several reasons for the lack of quality warranty period, among others: (a) contractors labor do not apply the quality standard of maintenance; (b) contractors labor are less experienced; (c) labor availability was insufficient; (d) the price of regular maintenance service offerings by the contractor is too low; (e) type of handling repairs to the damage that occurs is not appropriate; (f) damage repair response time is not timely; (g) equipment is damaged; (h) the quality of material is still low; and (i) the contractor less anticipate weather conditions (rain) during the warranty period.

Kata Kunci : monitoring, evaluasi, penerapan, capaian mutu, periode pemeliharaan, konstruksi jalan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.