Laporkan Masalah

RESOLUSI KONFLIK PERAMBAHAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU DI DONGI-DONGI PROPINSI SULAWESI TENGAH

DODY, Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, MPP., M.Sc

2015 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Proses pengelolaan konflik lahan di Dongi-dongi yang merupakan bagian dari Taman Nasional Lore Lindu telah berlangsung lama sejak Tahun 2001. Konflik lahan tersebut bukan hanya bersifat struktural-vertikal tetapi juga bersifat horizontal dikarenakan adanya perspektif yang berbeda dari para pihak yang berkonflik (stakeholders) dalam pengelolaan kawasan hutan tersebut. Berdasarkan model batas dari Furlong, maka diketahui bahwa konflik lahan tersebut terjadi dikarenakan batas (aturan) yang telah ada ditantang, terancam atau dielakkan/diabaikan sehingga membutuhkan intervensi Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu yang memiliki kewenangan sesuai yuridiksi untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan revisi zonasi. Berkenaan dengan revisi zonasi Taman Nasional Lore Lindu termasuk di Dongi-dongi, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan mekanisme dan inisiatif resolusi konflik tersebut dengan menggunakan governance dalam upaya membangun suatu kolaborasi diantara stakeholders, sehingga diharapkan dapat menghasilkan aturan yang adaptif yang dapat mensinergikan kebutuhan masyarakat akan lahan dengan kebutuhan konservasi.

The process of land conflict management in Dongi-dongi as a part of Lore Lindu National Park had been getting occurred a long time since 2001. The land conflict was not only structural-vertical characteristic but was also horizontal one because of different perspective of the stakeholders managing the forest area. Based on Furlong’s model boundary, it was known that the land conflict occurred caused the boundary (rules) had been challenged, threatened or circumvented/ignored thus requiring intervention of the Lore Lindu National Park Authority that had the jurisdiction by using zoning review. Connected to the zoning review of Lore Lindu National Park including Dongi-dongi itself, this research used qualitative method to describe conflict resolution mechanisms and initiatives by using governance in ordered to construct a collaboration among stakeholders expected to generate an adaptive rule that synergize between the needs of people and conservation.

Kata Kunci : Konflik lahan, Dongi-dongi, Zonasi, Adaptif


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.