Produksi beras domestik Indonesia hampir setiap tahun mengalami defisit sehingga masih perlu adanya impor beras. Defisit tersebut yang menyebabkan Indonesia tergantung pada impor beras. Di sisi lain, ketergantungan masyarakat terhadap beras menjadi salah satu penyebab utama kegagalan diversifikasi pangan pokok. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi impor beras di Indonesia periode 1980-2013, dan analisis diversifikasi pangan pokok. Temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi jumlah impor beras adalah variabel harga beras eceran, rasio ketergantungan impor, kurs, dan rasio produksi. Produksi beras dipengaruhi oleh luas areal panen padi dan produktifitas padi; 2. bahwa rasio ketergantungan impor dipengaruhi oleh jumlah impor beras, dan jumlah produksi beras. Besarnya produksi beras masyarakat akan membuat rasio ketergantungan impor beras semakin rendah; 3. nilai elastisitas harga pada masing-masing komoditas substitusi menunjukkan bahwa komoditas jagung, ketela pohon dan ketela rambat belum menjadi makanan substitusi untuk beras. Perlu upaya keras dan sosialisasi masif untuk mensukseskan program diversifikasi pangan pokok. Implikasi kebijakan dalam penelitian ini adalah perlu upaya berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengurangi impor beras dengan melakukan berbagai strategi antara lain peningkatan produksi beras. Produksi beras dapat ditingkatkan melalui upaya peningkatan teknologi pertanian dan dukungan modal input bagi petani. Peningkatan diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan adanya sosialisasi yang efektif untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap sumber karbohidrat non-beras. Selain itu, kebijakan beras murah perlu ditinjau kembali.

Indonesia is still necessary to import of rice, because the rice productions almost deficit. The deficit led Indonesia depends on rice import. On the other hands, people dependence on rice were caused failure of staple food diversification. The objectives of this study are 1) to determine the factors affecting rice import in Indonesia during the period 1980-2012, 2) to determine the effort of staple food diversification. The Benefits of this study are 1) as a source of reference in related fields, and 2) being a consideration for policy making process. This study uses time series data analysis and observe the relationship among variables by using simultaneous equation. The findings of this study as follows: 1. factors which significantly affect to rice import are retail price of rice, import dependency ratio, production ratio, and exchange rate. Price of rice are affected by retail price of rice in previous year, price of substitution commodities such as corn and cassava, and rice production. Rice productions are affected by rice harvest area and productivity. Productivity are affected by fertilizer subsidy; 2. Rice import dependency ratios are affected by rice import volume, and rice production. Increase in rice production cause rice import dependency ratio will decrease; 3. Price elasticity for each substitution commodities indicates that corn, cassava and sweet potatoes have not become substitution for rice. It needs more efforts to succeed staple food diversification program. There are need an effort from all stakeholders to reduce rice imports by conducting various strategy such as increasing domestic rice production. It could be increased by innovation in agricultural technology and capital support for farmers. Increase in awareness of staple food diversification could be done with effective promotion. Furthermore, rice price policy need to be reviewed.

Kata Kunci : Impor Beras, konsumsi, Produksi, Diversifikasi Pangan, harga beras