Potensi sumberdaya perairan di wilayah perairan pantai barat Sumut belum sepenuhnya terkelola sampai batas optimal. Oleh karena itu penangkapan dengan lift nets dinilai sangat produktif untuk dioperasionalkan di perairan ini. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2001 di salah satu sentra produksi perikanan tangkap Sumut yaitu Kota Sibolga. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan keuntungan, variasi keuntungan pada beberapa upaya penangkapan berdasarkan produktivitas kapal. Penentuan lokasi penelitian dilakukan purposive sampling, sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara random yaitu nelayan yang menggunakan lift nets terutama yang masih aktif, dengan jumlah nelayan responden 60 orang. Data yang dikumpulkan ditabulasi, dianalisis dengan fungsi produksi linear berganda, diuji secara statistik menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS), perhitungan R2, Uji F dan Uji t dengan program Shazam versi 6.2 (1991). Sedangkan menganalisis tingkat upaya penangkapan berdasarkan produktivitas kapal dan batas penangkapan fisik maksimum digunakan pendekatan model fungsi produksi perikanan Schaefer. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan secara signifikan adalah biaya operasional, volume jaring, frekuensi penangkapan dan voltase lampu. Sedangkan faktor produksi lain yang ada dalam model secara individual tidak berpengaruh nyata. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah biaya operasional, harga konsumsi, upah ABK dan harga penyusutan jaring (berpengaruh positif), sedangkan harga bahan bakar solar, harga penyusutan peralatan dan biaya tetap (berpengaruh negatif). Hasil perhitungan model fungsi produksi perikanan diperoleh usaha penangkapan yang optimal dan efisien adalah dengan besar effort 139 trip/thn, total penangkapan 106.124,9 kg/thn dan keuntungan 117.407.525,9 Rp/thn. Kemudian dengan effort sebesar 325 trip/thn dan total penangkapan 158.244,3 kg/thn, pada kondisi ini usaha penangkapan ikan sudah mengalami kerugian sebesar 95.853.379,4 Rp/thn, akibat didasarkan pada prinsip perikanan bebas untuk masuk. atau keluar industri perikanan. Hasil uji t menunjukkan bahwa pada kondisi aktual dengan effort sebesar 193 trip/thn dan total penangkapan 133.034,9 kg/thn, sudah tidak efisien secara ekonomi. Secara teoritis titik BEP merupakan titik keseimbangan bionomik pada keadaan keikutsertaan bebas, sehingga upaya yang melebihi titik tersebut mengakibatkan penangkapan sumberdaya perikanan tak terkendali dan secara biologi tidak efisien.

Waters resource potent in the west coast waters area at north Sumatera has not been fully managed at the optimal level. Therefore, fish catching with the lift nets considered being productive to operate in this waters. The research had been taken on March 2001 at Sibolga, one of the north Sumatera fish catching production center. The objectives of the research were to discover factors influence production and profit, and profitability variance on some of the catching efforts based on ships productivity. The determination of research location taken based on the purposive sampling, while the sample chosen randomly from the fishers — especially from the active fishers — that use the lift nets. The total fishers used as respondent were sixty. The compiled data then being tabulated, analysis with double linear production function, tested statistically with the smallest quadratic method (OLS), R2 determination, F test and T testing through version 6.2 shazam programmer, To analyze the catching boundary used the Schaefer fishery production function model approach . The analyzed result shows that factors influences catching production significantly were operational cost, net volume, catching frequents and lamp voltage. Other factors consist on the model did not influence individually. The factors influence the profitability were the positive influences that consist of operational cost, ship crew wages, and net depreciation. Negative influences consist of oil price, equipment depreciation and fixed cost. Calculating result for the fishery production function model shows that the optimum and efficient catching effort were with the effort for 139 trips/year, catching total for 106,124.9 kgs/year and profit for 117,407,525.9 rps/year. At condition where efforts done for 325 trips/year and catching total for 158,244.3 kgs/year, fish business get the loss for 95,853,379.4 rps/year as the consequence from the free fishery principle to in or out from the industry. T testing results shows that at actual condition with effort for 193 trips/year and catching total for 133,034.9/year, it has not been efficient economically. Theoretically, BEP point is the bionomic equilibrium point at independent participation. Efforts taken over the point will results the fishery resource catching becoming incontrollable and inefficient biologically.

Kata Kunci : Lift nets, production, effort catching and profitability, faring angkat, produksi, upaya penangkapan dan keuntungan