Laporkan Masalah

ASUPAN ENERGI DAN PEMBERIAN FINGER FOOD DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 7-12 BULAN DI KECAMATAN SRANDAKAN, BANTUL

DINI KURNIADITA N, dr. Neti Nurani, Sp.A(K)

2014 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Dalam perkembangan seorang bayi banyak hal yang mempengaruhi, diantaranya asupan makan. Bayi usia >6 bulan merupakan masa di mana bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Salah satu MP-ASI yaitu finger food, makanan yang dipegang oleh bayi sendiri, selain sebagai asupan juga sebagai stimulasi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dan finger food dengan perkembangan bayi usia 7-12 bulan di Kecamatan Srandakan, Bantul. Metode : Rancangan penelitian potong lintang yang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Kecamatan Srandakan, Bantul. Pengambilan sampel secara systematic sampling dan quota sampling. Besar sampel minimal 55 bayi dengan kriteria inklusi usia 7-12 bulan beserta ibu yang berdomisili di Kecamatan Srandakan dan kriteria ekslusinya bayi prematur, bayi berat lahir rendah, dan terdapat kelainan cacat bawaan. Data dianalisis dengan spearman. Hasil : Asupan energi kurang terdapat pada 30 bayi (49,2%), frekuensi pemberian finger food paling banyak pada kategori sangat sering yaitu 43 bayi (70,5%), dan perkembangan motorik normal pada 50 bayi (83,6%). Terdapat hubungan signifikan (p=0,013) namun tidak adekuat (-0,315) antara asupan energi dengan perkembangan. Ada hubungan yang signifikan (p=0,001) namun tidak adekuat (-0,412) pemberian finger food terhadap perkembangan. Kesimpulan : Ada hubungan antara asupan energi dan finger food dengan perkembangan motorik bayi usia 7-12 bulan di Kecamatan Srandakan, Bantul.

Background: In infants’ development, there are many things affecting, including food intake. Infants aged > 6 months is included a period in which they have received complementary feeding (MP-ASI). One of the complementary feeding is finger food, food held by the infants themselves, which serves as the complementary to the intake and stimulation. Objective: To determine the relationship between energy intake, finger food and the development of infants aged 7-12 months in Srandakan District, Bantul. Methods: A cross-sectional study design, conducted in January-March 2014 in Srandakan District, Bantul. The sampling was done by systematic sampling and quota sampling. The sample size was minimally 55 infants with inclusion criteria of the age 7-12 months and mothers reside in Srandakan District and the exclusion criteria of the premature infants, low birth weight infants, and congenital abnormalities were found. The data were analyzed by Spearman. Results: The poor energy intake is found in 30 infants (49.2%), the frequency of finger food feeding is mostly included in a very frequent category, i.e. in 43 infants (70.5%), and normal motor development in 50 infants (83.6%). There is a significant relationship (p = 0.013), but inadequate (-0.315) between the energy intake and the development. There is a significant correlation (p= 0.001), but inadequate (-0.412) in the finger food feeding towards the development. Conclusion: There is a relationship between the energy intake, finger food and motor development in infants aged 7-12 months in Srandakan, Bantul.

Kata Kunci : asupan energi, finger food, perkembangan motorik, bayi usia 7-12 bulan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.