Laporkan Masalah

DINAMIKA GAS KARBON MONOKSIDA OLEH KEPADATAN KENDARAAN BERMOTOR DAN FAKTOR METEOROLOGIS (STUDI KASUS JALAN MAYOR SURYOTOMO, KOTA YOGYAKARTA)

FITRI NUR ANNISA, Dr. Eko Haryono, M.Si.

2014 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat membangun dalam bidang infrastruktur, industri maupun ekonomi. Namun pembangunan tersebut terkadang memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan sekitar, yang salah satunya berupa terjadinya pencemaran udara terutama di wilayah perkotaan. Pembangunan wilayah ini juga memberikan pengaruh terhadap aktivitas manusia yang ditunjang dengan transportasi. Transportasi sendiri merupakan sumber pencemar udara bergerak berupa gas karbon monoksida. Penelitian ini dilakukan di sepanjang Jalan Mayor Suryotomo Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika konsentrasi karbon monoksida, serta mengetahui faktor yang paling berpengaruh dari faktor kepadatan kendaraan bermotor maupun faktor meteorologis. Lokasi pengamatan ditentukan dengan metode purposive sampling, sedangkan pengambilan data dilakukan dengan metode moving observation technique. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai konsentrasi karbon monoksida tertinggi adalah 27,3 ppm yang terjadi pada hari Senin sore, sedangkan konsentrasi karbon monoksida terendah adalah 3,0 ppm yang terjadi pada hari Minggu pagi. Jika dibandingkan dengan baku mutu udara di Yogyakarta, maka dinamika karbon monoksida di Jalan Mayor Suryotomo masih di bawah batas maksimal. Faktor kepadatan kendaraan bermotor merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap dinamika konsentrasi karbon monoksida di Jalan Mayor Suryotomo Yogyakarta dengan nilai beta yaitu 0,391. Hal ini berarti setiap kenaikan satu nilai pada kepadatan kendaraan bermotor (SMP/jam) akan meningkatkan konsentrasi karbon monoksida sebesar 0,391 ppm. Nilai beta variabel kecepatan angin yaitu 0,196. Nilai beta variabel suhu udara yaitu 0,193. Kata kunci: dinamika karbon monoksida, kepadatan kendaraan bermotor, kecepatan angin, suhu udara

Indonesia is a developing country which is developing its infrastructure, industry, and economy. However, the development may evoke bad effects for the environment such as air pollution in the cities. As the activities of the city population—which include transportation—increase, the amount of carbon monoxide as a source of air pollution is also subsequently abundant. This study was conducted along Mayor Suryotomo Street, Yogyakarta. The objectives of the study were to find out the different concentrations of carbon monoxide, and to determine the most affecting factor of the two factors which influence the CO concentration, i.e. vehicle density and meteorogical factor. The locations of the observation were based on purposive sampling method. The data collection was performed using moving observation technique. The results of this study showed that the highest CO concentration was 27,3 ppm in Monday afternoon, whereas the lowest concentration was 3,0 ppm on Sunday morning. Being compared to air quality standard of Yogyakarta, the CO concentration in Major Suryotomo Street was below the maximum limit. Vehicle density influenced the CO concentration more than meteorolical factor, i.e. 0,391, meaning that each one increase in vehicle density measurement caused 0,391increase in the concentration of carbon monoxide. The beta value of wind speed variable was 0,196 and the beta value of air temperature was 0,193. Keywords: dynamics of carbon monoxide, vehicle density, wind speed, air temperature

Kata Kunci : dinamika karbon monoksida, kepadatan kendaraan bermotor, kecepatan angin, suhu udara


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.