ANALISIS KONDISI FISIK RUMAH TINGGAL TERHADAP KEPADATAN POPULASI NYAMUK VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN DAN BAUSASRAN KOTA YOGYAKAR
DHYAH LISTYA PALUPI, dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, MSc., PhD,
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang : Yogyakarta merupakan salah satu propinsi yang termasuk dalam daerah endemis DBD. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka DBD, salah satunya adalah populasi nyamuk vektor DBD yang terkait dengan kondisi lingkungan fisik rumah. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh kondisi fisik lantai rumah, dinding rumah, jendela kamar tidur, ventilasi rumah, langit-langit rumah, dan pintu rumah. Metode : Penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectionalretrospective. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pringgokusuman dan Bausasran di DIY dengan jumlah sampel masing-masing adalah 61 dan 57. Variabel yang diteliti kondisi fisik rumah meliputi, lantai, dinding, ventilasi, jendela kamar tidur, langit-langit, dan pintu rumah. Pemeriksaan kepadatan populasi nyamuk Aedes sp dilakukan di dalam rumah dengan menggunakan Backpack Aspirator. Pengumpulan nyamuk dilakukan di seluruh bagian dalam rumah khususnya tempat-tempat yang menjadi persembunyian nyamuk. Hasil dan Pembahasan : Di peroleh hubungan yang signifikan antara kondisi fisik jendela kamar dengan kepadatan populasi nyamuk vektor DBD pada kelurahan Pringgokusuman (p=0,010) dan Bausasran (p=0,036). di Hasil uji komparatif kondisi fisik lantai (p=0,594), dinding (p=0,259), langit-langit (p=0,901), dan pintu (p=0,233) di kelurahan Pringgokusuman, serta hasil uji komparatif kondisi fisik lantai (p=0,354), dinding (p=0,890), langit-langit (p=0,582), dan pintu rumah (p=0,164) di kelurahan Bausasran tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepadatan populasi nyamuk vektor DBD. Kesimpulan: Kondisi fisik jendela kamar tidur menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kepadatan populasi nyamuk vektor DBD, sedangkan kondisi fisik lantai, dinding, langit-langit, pintu, dan ventilasi rumah tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kepadatan populasi nyamuk vektor DBD.
Background : Yogyakarta is one of the province which had been declared as DHF endemic area. There are some factors causing DHF cases more increase, one of the factor is DHF vector populations related to physical condition of the house. Objective : Understanding the influences of physical condition of the floor, the window, the ventilation, the roof, and also the door. Aedes sp Methods : This study is an analytical observational with cross sectional-retrospective study design. This research had been done in Pringgokusuman and Bausasran, in D.I.Y. with 61 and 57 samples total in each area. The variables observed is physical condition of the house, included floor, the window, the ventilation, the roof, and also the door. The examination of population density had been done inside of the house using Backpack Aspirator. Collection of the mosquito had been done in all parts of the house, spesifically for the mosquitos’ hiding place. wall (p=0,259), roof (p Results and Discussion : There was a significant relation between physical condition of the window to the DHF vector population density in Pringgokusuman (p=0,010) and Bausasran (p=0,036). Comparative test result of physical condition of the floor (p=0,594), =0,901), and the door (p=0,233) in Pringgokusuman, also physicsl condition of the floor (p=0,354), wall (p=0,890), roof (p=0,582), and door (p=0,164) in Bausasran were not related to the DHF vector population density. DHF vector population. Conclusion : Physical condition of the window showed a significant relation to the DHF vector population density. While, the physical condition of the floor, the wall, the roof, the door, and also the ventilation were not related to the
Kata Kunci : Aedes sp., DBD, vektor DBD kepadatan nyamuk, kondisi fisik rumah