Temperatur dan kelembaban relatif merupakan elemen lingkungan yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman. Rumah kaca merupakan solusi yang mampu menciptakan iklim yang bisa membuat tanaman dapat berproduksi tanpa kenal musim. Selain itu juga mampu menghindarkan dari serangan hama dan penyakit. Perkembangan teknologi dalam dunia pertanian yang semakin pesat akan membutuhkan suatu sistem yang dapat bekerja secara otomatis sehingga dapat mengurangi penggunaan tenaga dari manusia. Sistem kontrol yang dibuat bertujuan untuk mengetahui tingkat kelembaban dan temperatur kemudian akan dilakukan suatu pengaturan sehingga didapatkan tingkat kelembaban sesuai kebutuhan tanaman. Sistem otomatisasi ini menggunakan SHT75 sebagai sensor suhu dan kelembaban. Mikrokontroller ATMEGA16 sebagai mikroprosessor yang mengolah program. Keypad sebagai masukkan setting. Dan sebagai aktuatornya digunakan kipas angin untuk pengendali temperatur dan pompa penyemprot air untuk pengendali kelembaban. Hasil pengujian perangkat keras (hardware), diketahui alat ini mempunyai standart error (SE) untuk alat ukur suhu sebesar 0.07, standart error (SE) untuk alat ukur kelembaban sebesar 0.139 dan koefisien korelasi antara suhu dan kelembaban sebesar -0.9616. Pengkipasan udara dapat menurunkan suhu dalam rumah kaca sekitar 2oC. Sedangkan penyemprotan air dapat menaikkan kelembaban udara maksimal sebesar 12 %RH. Dari analisa implementasi alat, dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat bekerja secara otomatis untuk mengatur suhu dan kelembaban dalam rumah kaca.

Relative temperature and humidity is an environmental element that can influence the plant’s productivity. Green House is one of the solutions that can create a climate to help the plants be productive without recognizing the season. Besides that, it can enable preventions towards pests and disease infections. The development of technology in the world of farming that is growing swifttly will need one system that can automatically work. By creating it, can create a decrease of work from humans. The creation of Control system aims to understand the level of humidity and temperature that will then be controlled to adjust the level of humidity with plant’s need. This automatic system uses SHT75 as a temperature and humidity sensor. ATMEGA16 microcontroller is built as a microprocessor that processes the program. The keypad is to adjust the setting. Lastly, the actuator or the operational method uses a fan to control the temperature and a spray-on pump to control the humidity. The result of the testing hardware is that the tool has a standard of error (SE) of measuring the temperature is 0.07, while the standard of error (SE) to measure the humidity is 0.139. The correlation coefficient between temperature and humidity is -0.9616. The fanning of air can decrease the temperature in a green house with an estimated temperature of 2oC. On the other hand, the spraying of water can increase the maximal humidity of air with 12 %RH. From the analysis of the tool implementation, a conclusion is gathered: the tool can automatically work to control the temperature and the humidity in a green house.

Kata Kunci : SHT75, Rumah Kaca, Suhu, Kelembaban, ATMEGA16