AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK LARUT ETANOL BUAH TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don) TERHADAP LARVA INSTAR III NYAMUK Aedes aegypti DAN PROFIL PARAMETER SPESIFIKNYA
RAHMAWATI EKAPUTRI, Prof. Dr. phil. nat. Sudarsono, M.Sc., Apt.
2013 | Skripsi | FARMASIDemam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit DBD disebarkan melalui gigitan vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Upaya pengendalian vektor telah banyak dilakukan menggunakan bahan kimia yang salah satunya adalah temefos. Temefos berdampak negatif seperti resistensi dan pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan pencarian bahan yang ramah lingkungan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui ekstrak daun tapak dara memiliki aktivitas larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida dari ekstrak larut etanol buah tapak dara. Aktivitas larvasida buah tapak dara dilakukan dengan pemaparan ekstrak terhadap larva instar III nyamuk Ae. aegypti selama 24 jam dengan konsentrasi 2%, 4%, 8%, 16%, dan 32% dari larutan dasar. Hasil pengamatan dihitung dengan analisis probit untuk penentuan nilai LC50 dan LC90. Pada penelitian ini juga dilakukan pencarian golongan senyawa yang terdapat di dalam ekstrak larut etanol buah tapak dara dengan uji tabung dan KLT, sedangkan spesifikasi profil senyawa ekstrak didapatkan dengan TLC scanner. Hasil dari penelitian ini, nilai LC50 dan LC90 ekstrak larut etanol buah tapak dara 2,987 mg/mL dan 32,861 mg/mL. Golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak buah tapak dara adalah alkaloid pada hRf 33. Profil spektrum ekstrak etanol buah tapak dara yaitu 5 puncak dengan kadar relatif berturut-turut sebesar 0,91%; 42,28%; 23,97%; 17,60%; dan 15,24%.
-
Kata Kunci : Buah tapak dara, Larvasida, Aedes aegypti, Profil spektrum